
Manado — Dalam menghadapi penyebaran COVID-19, Pemerintah Provinsi Sulut diharapkan mengajak ilmuwan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unsrat, Bagian Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran (FK) Unsrat, Prodi Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Unsrat, dan sumber daya manusia ilmuwan dari berbagai perguruan tinggi.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Pusat Studi Otak dan Perilaku Sosial Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Dr dr Taufiq Pasiak MKes MPd.
“Selain itu, Pemprov Sulut juga diharapkan dapat melakukan kerja sama dengan Laboratorium Kesehatan (labkes) yang ada di berbagai rumah sakit,” kata Dr dr Taufiq Pasiak MKes MPd saat kepada BeritaManado.com, Kamis (2/4/2020).
Terkait labkes, Taufiq Pasiak mengatakan pemerintah sebaiknya tidak perlu membangun laboratoriun baru.
“Saya pernah baca di salah satu media massa, katanya Gubernur Sulut Olly Dondokambey mau bikin labkes baru. Jika memang betul berarti itu high cost, sebaiknya berdayakan saja semua laboratorium yang ada di Sulut, seperti RSUP Kandou saja punya laboratorium lengkap dengan tenaga ahli yang luar biasa,” ujar Taufiq Pasiak.
Lebih lanjut, Taufiq menambahkan sebaiknya gubernur saja yang langsung memimpin orkestra gugus tugas COVID ini, karena diperlukan orang yang memiliki leadership bagus, berpengalaman dan kompeten mengarahkan berbagai potensi.
“Karena diperlukan orang yang leadershipnya bagus, berpengalaman dan kompeten, mengarahkan berbagai potensi,” ungkap Taufiq.
Taufiq juga menuturkan selain melibatkan perguruan tinggi dan labkes daerah, juga harus diupayakan memperkuat ketahanan mental masyarakat menghadapi keadaan ini.
“Perubahan perilaku secara tiba-tiba akan terjadi jika tidak dibarengi ketahanan mental yang bagus akan berakibat buruk dalam kehidupan sosial,” tandasnya.
(Rei Rumlus)