Manado, BeritaManado.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dibawa pimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw memaksimalkan tenaga dalam mencegah dan mengatasi penyebaran COVID-19 di Bumi Nyiur Melambai.
Selain menyiapkan rumah sakit rujukan COVID-19, memenuhi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis, kesiapan rumah singga bagi Orang Dalam Pemantauan (OPD) serta mendukung pemerintah pusat dalam menghadirkan laboratorium di Sulut, pemerintah juga mengejar waktu mempercepat distribusi bantuan bahan pokok kepada masyarakat.
Sejumlah bantuan yang telah diserahkan seperti bahan pokok beras, daging ayam, dan makanan box kepada sopir angkutan umum, ojek pangkalan, pemulung, buruh pelabuhan, petugas kebersihan dan lainnya.
Pemprov Sulut juga menggandeng tokoh-tokoh agama untuk mendata siapa saja anggotanya yang terdampak COVID-19.
“Terkait belum terealisasinya bantuan sosial yang ditujukan kepada organisasi dan lembaga keagamaan memang benar adanya. Karena di dalam Surat Edaran Gubernur sangat jelas tertera bahwa untuk pemasukan data diberi waktu sampai 20 April. Sengaja diberi tenggang waktu, dengan maksud agar pimpinan keagamaan masing-masing dapat mendata penerima bantuan dengan baik, benar-benar akurat dan tepat sasaran, agar pembagian selanjutnya dapat tersampaikan secara tertib dan utuh kepada yang berhak menerima,” kata Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulut Christiano Talumepa melalui Kabid Infokom Publik Ivonne Kawatu baru-baru ini.
Lanjut Ivonne, pemerintah provinsi mengapresiasi kepedulian masyarakat yang memantau perkembangan termasuk mengawal bantuan sosial kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak.
“Tapi di balik itu juga Pemprov berharap agar tidak berasumsi lebih jauh. Karena sebetulnya setiap langkah yang diambil oleh pemerintah provinsi termasuk kinerja gugus tugas setiap hari nya terupdate dan disosialisasikan lewat media,” tambahnya.
Ivonne Kawatu meminta masyarakat untuk bersabar karena beberapa permintaan masih belum terealisasi seperti kebutuhan masker serta penutupan bandara Sam Ratulangi Manado.
“Perlu dipahami ketika ada beberapa desakan permintaan dari berbagai pihak ataupun ada opini masyarakat yang tidak dapat dipenuhi seutuhnya itu karena bukan kewenangan pemerintah provinsi, atau bisa saja ada berbagai pertimbangan sehingga tidak dapat berlakukan sesuai kemauan masyarakat. Pemerintah berharap masyarakat dapat tetap mendukung pemerintah provinsi karena di balik itu semua pemerintah melakukannya demi kebaikan dan kepentingan kita semua,” tambah Ivonne.
Di sisi lain, Pemprov Sulut juga bekerjasama dengan pemerintah di kabupaten/kota terkait realokasi dana penanganan COVID-19 khususnya bantuan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
“Untuk pembagian masker memang belum dapat dipenuhi secara menyeluruh karena masker di pasaran kehabisan stok. Sehingga pemerintah provinsi telah bekerjasama dengan pelaku UKM yang sementara disediakan. Jadi tidak benar kalau pemprov mengabaikan janjinya. Yang benar masker dalam waktu dekat segera dibagikan sesuai peruntukannya. Penanganan ada di biro umum dan instansi terkait lainnya,” tutur Ivonne menjelaskan seraya mengajak masyarakat untuk tetap menjaga jarak, jaga kesehatan, cuci tangan dengan sabun, pakai masker ketika di luar rumah dan berdoa kepada Tuhan.
(***/Finda Muhtar)