Manado-Pemerintah Provinsi Sulut dinilai minim perhatian kepada sekolah-sekolah pariwisata di daerah.
Padahal, kebutuhan Sulut akan tenaga pariwisata baik tour guide maupun di bidang perhotelan begitu besar terlebih jelang kedatangan jutaan wisatawan mancanegara tahun 2017 mendatang.
“Kota Manado masih menjadi salah satu daerah tujuan wisata dunia. Kalau pemerintah mau betul-betul galangkan pariwisata, harusnya pendidikan pariwisata harus disupport. Sejauh ini support pemerintah sangat kurang untuk pendidikan pariwisata,” Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (Stiepar) Manado Drevy Malalantang, Sabtu (10/9/2016).
Saat ini, kata Malalantang, Stiepar Manado baru dapat meluluskan kurang lebih 50 orang bergelar sarjana pariwisata.
“Stiepar terus mengembangkan diri terutama pariwisata perhotelan. Pengalaman di perguruan tinggi saya, ada kesenjangan antara permintaan tenaga pariwisata tinggi tapi suplai dari sekolah tinggi pariwisata kurang. Karena jika Pemprov Sulut menargetkan kedatangan satu juga turis, maka idealnya pramuwisata harus tiga juta orang. Jadi lulusan sekolah-sekolah pariwisata harus bertambah,” sambungnya.
Malalantang meminta pemerintah agar tidak ‘tiba saat tiba akal’.
“Belum tentu satu juta turis datang lalu itu menjadi takaran keberhasilan. Pariwisata harus direncanakan secara konsisten. Jangan turis datang lalu tidak kembali lagi,” pungkasnya.(findamuhtar)