Manado – Sebagai tindak lanjut dari program sosial pengentasan kemiskinan dengan merehabilitasi rumuh kumuh, pemerintah Provinsi mengajak seluruh perbankkan di Sulut yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankkan Daerah (BMPD) untuk turut mendukung program pemerintah ini. Sekdaprov Sulut Ir. Rachmad Mokodongan bersama Ketua BMPD Dr. Ramlan Ginting yang juga merupakan Kepala Bank Indonesia di Sulut mengajak dunia perbankkan untuk turut serta mendukung program ini melalui dana Coorporate Social Responsibility (CSR).
CSR sendiri merupakan dana yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan pengembangan kehidupan masyarakat sebagai wujud pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat lewat kegiatan sosial. Sebagai wujud komitmen tersebut Jumat, (16/03) pihak perbankkan yang tergabung dalam BMPD bersama pemerintah Provinsi menyepakati Realisasi program sosial tersebut pada Sabtu, (17/03) bersama dengan rombongan Gubernur akan menuju ke Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan akan singgah dibeberapa rumah kumuh dan akan dilaksanakan rehabilitasi.
Yang menarik pertemuan para pimpinan Bank-Bank pemerintah di Sulut ini dilaksanakan di Warung Kopi Billy kompleks Mall Manado sambil menikmati menu khas yang ada yaitu pisang goroho goreng dan kopi susu yang menjadi minuman rakyat.
Mokodongan mengatakan pertemuan ini sengaja dilaksanakan dengan cara yang sederhana hal ini guna menunjukan komitmen pemerintah terhadap rakyat. “Kita bicara program pengentasan kemiskinan dilakukan juga dengan cara yang sederhana dan merakyat,” katanya.
ia menjelaskan dari berbagai indikator ekonomi, ternyata tingkat pengangguran dan kemiskinan di Sulut masih cukup besar, sekalipun masih dibawa angka dari pada tingkat nasional, tetapi kita ingin tentu ada percepatan, akselerasi lompata-lompatan yang besar kedepan didalam pengentasan kemiskinan.
“Dari 14 indikator kemiskinan, ternyata 6 dari indikator itu berada dipersoalan perumahan yang dimiliki oleh rakyat yang lantainnya masih tanah, dindingnya masih terbuat dari daun woka, ada dinding dari daun kelapa dan juga atapnya hanya dari daun, tidakm adanya listrik, air dan MCK. Nah kalau dari 14 indikator kemiskinan itu 6 kita bisa atasi maka ia dianggap sudah tidak miskin lagi,” ujar Mokodongan yang juga mantan Kadis Kehutanan Provinsi Sulut.
“pemerintah Provinsi atas nama Bapak Gubernur memberi apresiasi yang sangat tinggi atas ide, gagasan dari pada permasalahan di Sulewesi Utara yang beberapa waktu lalu sudah disampaikan Gubernur ternyata langsung ditindak lanjuti secara proaktif oleh Badan Musyawarah Perbankkan Daerah dalam hal ini Dr. Ramlan Ginting selaku Kepala Bank Indonesia di Sulawesi Utara dengan mengajak semua rekan-rekan didalam rangka kepedulian mengatasi kemiskinan khususnya dibidang perumahan yang ada di Sulawesi Utara ini sehinggah harapan dari pada kita semua dengan kepeduliaan ini kemiskinan di Sulawesi Utara akan menurun secara signifikan,” harapnya. (jrp)