Bitung – Pemkot menyatakan menolak kehadiran Ormas Fron Pembela Islam (FPI) di Kota Bitung. Mengingat FPI dianggap bertentangan dengan budaya di Sulut, terutama Kota Bitung yang lebih mengedepankan kerukunan.
“Sulut dikenal dengan budaya Torang Samua Basudara yang telah tertanam dikehidupan bermasyakat dan ini menjadi alasan Pemkot tidak menerima organisasi FPI di Kota Bitung,” kata Walikota, Hanny Sondakh, Selasa (25/6) ketika menerima aksi damai gerakan masyarakat peduli kerukunan Kota Bitung.
Demi kebaikan dan berdasarkan kerukunan beragama masyarakat di Kota Bitung kata Sondakh, pihaknya menyatakan menolak organisasi tersebut. Meskipun nantinya ada surat pemberitahuan ke Kesbang, tetapi Pemkot tetap akan
menolak organisasi tersebut.
Sementara itu, sebelum aksi damai ini diterima Sondakh di ruangan paripurna DPRD, Gerakan Masyarakat Peduli kerukunan Kota Bitung ini diterima Asisten I, Fabian Kaloh di halaman Kantor Walikota. Kaloh menyatakan hal yang sama, yakni Pemkot menolak kehadiran organisasi FPI.
“Kami hidup berdampingan, menolak organisasi yang tidak sesuai dengan aturan karena akan membahayakan kerukunan masyarakat Kota Bitung. Sampai saat ini Kesbang tidak mengijinkan FPI di Kota Bitung,” kata Kaloh.(enk)