Bitung—Kasus penikaman terhadap Aryono Linggotu (26), wartawan Harian Cetak Metro, Minggu (25/11) lalu terus mendapat simpati dari masyarakat Sulut dan para rekan sesama wartawan. Seperti pernyataan salah satu wartawan di Kota Bitung, Ilke Lumempouw yang menganggap kejadian tersebut sebagai bertanda jika Pemkot Manado gagal dalam membina dan memberdayakan pemuda.
“Jika memang program Pemkot Manado lebih pro terhadap pemberdayaan pemuda maka pasti kejadian kriminal yang melibatkan pemuda dapat ditekan,” kata Lumempouw, Rabu (28/11).
Lumempouw sendiri berharap kejadian ini menjadi pembelajaran terhadap Pemkot Manado dan daerah Sulut lainnya untuk lebih memperhatikan pemuda. Karena menurutnya, perhatian seperti penyedian sarana untuk menyalurkan kreatifitas para pemuda masih sangat minim.
“Belum lagi dari segi anggaran untuk mendukung kegiatan kepemudaan masih dianggap bukan hal yang prioritas. Jadi wajarlah jika pemuda di Manado lari ke Miras dan menjadi pelaku kriminal,” kata wartawan Bitungtimes.com ini.
Tak hanya itu, dengan kejadian yang menimpa Aryono Linggotu ia menilai penegak hukum di Sulut, utamanya Kota Manado juga dianggap gagal melindungi mitra kerja mereka. Karena menurutnya, penegak hukum dan wartawan merupakan satu kesatuan dalam memberi dan menerima informasi untuk dipublikasikan.(enk)