Bitung – Pemkot tetap berusaha mempertahankan prestasi peringkat ketiga hasil survey Integritas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sektor Public di Indonesia dan penghargaan Kategori CC untuk LAKIP. Untuk itu, Wakil Walikota Bitung, Max Lomban didampingi Sekertaris Daerah Kota Bitung, Edison Humiang mengadakan rapat bersama seluruh kepala SKPD untuk mengevaluasi terkait mempertahankan kedua prestasi tersebut.
Menurut Lomban, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi bahan evaluasi untuk Pemkot mengenai hasil survei dari KPK, yakni perlu adanya peran serta pemerintah yang lebih lagi untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang anti korupsi dan hal itu dapat diantisipasi dengan membagikan stiker anti korupsi.
“Ini merupakan cara untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya korupsi yang mengakar diberbagai sektor,” kata Lomban.
Lomban mengatakan, harus ada penertiban terhadap perusahaan yang tidak jelas baik nama dan alamat perusahaan. Serta dengan memaksimalkan fungsi dari kotak aduan yang ada karena menurutnya kotak aduan yang ada saat ini belum berfungsi sebagaimana mestinya.
Terkait dengan penghargaan LAKIP yang diperoleh Pemkot Bitung, kata Lomban, itu merupakan prestasi yang baik karena Kota Bitung mendapatkan nilai tertinggi kedua di kawasan Indonesia Bagian Timur dan peringkat keempat secara nasional. Dan untuk meningkatkan prestasi, Lomban mengusulkan untuk melakukan study banding ke Kota/Kabupaten yang memiliki nilai lebih tinggi dari Kota Bitung yakni Sukabumi, Sleman dan Manado.
“Jika hal-hal itu dapat segera kita realisasikan niscaya prestasi yang telah kita capai dapat dipertahankan bahkan kedepannya akan ada peningkatan ke arah yang lebih baik lagi,” katanya.
Rapat itu juga diakhiri dengan presentasi dari Kadis Kebersihan Kota Bitung, Yossi Kawengian tentang cara memaksimalkan program kebersihan yang ada di Kota Bitung.(*/enk)