Bitung—Pemkot Bitung dinilai tidak mau memberdayakan Putera dan Puteri Bitung dalam ajang promisi parawisata. Terbukti, dari ajang-ajang promisi parawista seperti Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2012 beberapa waktu lalu, Pemkot dianggap tidak mengikutsertakan Putera dan Puteri Bitung sebagai duta wisata.
“Jika memang Pemkot peduli dengan keberdaan Puteri dan Puteri Bitung tentu moment tersebut dimanfaatkan untuk mengirim mereka mempromosikan wisata Kota Bitung. Tapi sayangnya Pemkot hanya memberikan alasan klasik yakni keterbatasan anggaran,” kata salah satu kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Kota Bitung, Herry Manein.
Akibatnya menurut Manenin, nama Kota Bitung tercoreng diajang tersebut karena dua perwakilan Kota Bitung yang sudah mendaftar tidak hadir pada hari H tanpa alasan yang jelas. Dan ini menurutnya semakin menandakan jika Pemkot tidak ada perhatian terhadap para Putera dan Puteri Bitung.
“Jadi otomatis para Putera dan Puteri Bitung hanya dijadikan sebagai penerima tamu dalam ajang seremonial Pemkot. Padahal selain menjadi penerima tamu, mereka adalah duta wisata yang harus diikutkan dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan parawisata,” jelas Manein.
Menurutnya, sudah saatnya Pemkot betul-betul memperhatikan dunia pariwisata Kota Bitung melalui duta-dutanya. Karena dengan semakin dikenal maka otomatis wisatawan akan banyak berkunjung ke Kota Bitung dan tentu ini memberikan income bagi PAD dan ekonomi masyarakat diseputaran lokasi wisata.
“Kami hanya mengkritisi demi kemajuan pariwisata dan berkembangannya roda ekonomi di Kota Bitung. Dan kami minta agar Dinas Parawisata menelusuri ketidakhadiran dua perwakilan Kota Bitung diajang pemilihan ratu bungan TIFF 2012, karena itu mencoreng nama Kota Bitung di dunia parawisata,” katanya.(enk)