“DPRD Sulut Minta Kebijakan Khusus untuk Kendaraan Proyek”
MANADO – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akhir-akhir ini menimbulkan kekuatiran banyak pihak, tak terkecuali kontraktor pembangunan jalan Ringroad II, sepanjang hampir 8 km dari Maumbi sampai Kelurahan Bengkol.
Ketua Komisi III DPRD Sulut bidang Pembangunan, Sherpa Manembu, meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan khusus menyangkut pengisian BBM jenis solar di SPBU terhadap kendaraan proyek.
“Operasional mobil truk dan alat-alat berat yang digunakan pada proyek Ringroad II membutuhkan bahan bakar yang tidak sedikit. Sehingga perlu ada kebijakan khusus pemerintah agar mereka tidak kesulitan mendapatkan BBM di SPBU,” ujar Manembu kepada beritamanado, Rabu (18/05).
Namun ditanya perihal surat edaran Gubernur SH Sarundajang terkait pembatasan pengisian BBM bersubsidi maksimal 20 liter untuk kendaraan pribadi dan 30 liter angkutan umum, politisi Partai Golkar ini menyatakan setuju.
“Kalau soal pembatasan itu saya setuju. Khan tujuannya agar antrian mobil di SPBU tidak terlalu panjang, dan kebijakan itu hanya sementara waktu saja. Namun untuk kendaraan proyek seperti yang saya jelaskan tadi, harus ada kebijakan lain,” pungkasnya. (jry)
“DPRD Sulut Minta Kebijakan Khusus untuk Kendaraan Proyek”
MANADO – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akhir-akhir ini menimbulkan kekuatiran banyak pihak, tak terkecuali kontraktor pembangunan jalan Ringroad II, sepanjang hampir 8 km dari Maumbi sampai Kelurahan Bengkol.
Ketua Komisi III DPRD Sulut bidang Pembangunan, Sherpa Manembu, meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan khusus menyangkut pengisian BBM jenis solar di SPBU terhadap kendaraan proyek.
“Operasional mobil truk dan alat-alat berat yang digunakan pada proyek Ringroad II membutuhkan bahan bakar yang tidak sedikit. Sehingga perlu ada kebijakan khusus pemerintah agar mereka tidak kesulitan mendapatkan BBM di SPBU,” ujar Manembu kepada beritamanado, Rabu (18/05).
Namun ditanya perihal surat edaran Gubernur SH Sarundajang terkait pembatasan pengisian BBM bersubsidi maksimal 20 liter untuk kendaraan pribadi dan 30 liter angkutan umum, politisi Partai Golkar ini menyatakan setuju.
“Kalau soal pembatasan itu saya setuju. Khan tujuannya agar antrian mobil di SPBU tidak terlalu panjang, dan kebijakan itu hanya sementara waktu saja. Namun untuk kendaraan proyek seperti yang saya jelaskan tadi, harus ada kebijakan lain,” pungkasnya. (jry)