MANADO – Pemadaman listrik di Sulawesi Utara terus dikeluhkan sejumlah
warga, dengan harapan krisis pasokan energi listrik itu segera ditangani.
Menurut Ketua Komisi III DPRD Sulut Sherpa Manembu, banyak masyarakat
mengeluhkan kepada Deprov untuk dapat menyuarakan aspirasi mereka soal krisis listrik yang terjadi di Sulut.
“Memang masyarakat masih terus mengeluhkan pemadaman listrik secara terus menerus di daerah. Kami sudah memintakan kepada pemerintah daerah dan PT PLN untuk menangani masalah ini,” kata Manembu.
Menurutnya, Gubernur Sulut SH Sarundajang sudah menjanjikan kepada lembaga wakil rakyat tentang upaya pembenahan kelistrikan di daerah, dengan terus menambah pasokan energi baik dari PLN maupun kalangan swasta.
“Kalau bisa krisis listrik di Sulut segera mungkin diatasi, sehingga tidak
menimbulkan persoalan di tengah masyarakat,” tuturnya.
Akibat minimnya ketersediaan energi listrik di daerah, menyebabkan sektor
perekonomian terganggu. “Keinginan sejumlah investor yang hendak menanamkan modalnya ke Minahasa Selatan bisa saja batal, karena listrik merupakan kebutuhan utama ternyata tidak optimal,” tambahnya.
Dia berharap minimnya pasokan energi listrik yang menyebabkan adanya pemadaman di tengah-tengah masyarakat harus segera diatasi.
Sebelumnya, Gubernur Sulut pada waktu penetapan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) belum lama ini mengatakan, krisis listrik yang menyebabkan seringnya pemadaman listrik belum sepenuhnya bebas dan teratasi. Suplai energi listrik sekitar 50 MW dari PLTU Amurang ternyata belum optimal, serta beberapa pembangkit listrik lainnya.
Pemerintah daerah dan PT PLN wilayah Sulutenggo berharap dalam waktu dekat masalah itu sudah bisa diatasi, karena juga berharap ada investor kelistrikan swasta mampu menanamkan modalnya di daerah ini. (is)
MANADO – Pemadaman listrik di Sulawesi Utara terus dikeluhkan sejumlah
warga, dengan harapan krisis pasokan energi listrik itu segera ditangani.
Menurut Ketua Komisi III DPRD Sulut Sherpa Manembu, banyak masyarakat
mengeluhkan kepada Deprov untuk dapat menyuarakan aspirasi mereka soal krisis listrik yang terjadi di Sulut.
“Memang masyarakat masih terus mengeluhkan pemadaman listrik secara terus menerus di daerah. Kami sudah memintakan kepada pemerintah daerah dan PT PLN untuk menangani masalah ini,” kata Manembu.
Menurutnya, Gubernur Sulut SH Sarundajang sudah menjanjikan kepada lembaga wakil rakyat tentang upaya pembenahan kelistrikan di daerah, dengan terus menambah pasokan energi baik dari PLN maupun kalangan swasta.
“Kalau bisa krisis listrik di Sulut segera mungkin diatasi, sehingga tidak
menimbulkan persoalan di tengah masyarakat,” tuturnya.
Akibat minimnya ketersediaan energi listrik di daerah, menyebabkan sektor
perekonomian terganggu. “Keinginan sejumlah investor yang hendak menanamkan modalnya ke Minahasa Selatan bisa saja batal, karena listrik merupakan kebutuhan utama ternyata tidak optimal,” tambahnya.
Dia berharap minimnya pasokan energi listrik yang menyebabkan adanya pemadaman di tengah-tengah masyarakat harus segera diatasi.
Sebelumnya, Gubernur Sulut pada waktu penetapan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) belum lama ini mengatakan, krisis listrik yang menyebabkan seringnya pemadaman listrik belum sepenuhnya bebas dan teratasi. Suplai energi listrik sekitar 50 MW dari PLTU Amurang ternyata belum optimal, serta beberapa pembangkit listrik lainnya.
Pemerintah daerah dan PT PLN wilayah Sulutenggo berharap dalam waktu dekat masalah itu sudah bisa diatasi, karena juga berharap ada investor kelistrikan swasta mampu menanamkan modalnya di daerah ini. (is)