Manado – Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou Manado terus saja banjir keluhan, terlebih soal fasilitas kesehatan yang tidak memadai serta tenaga medis yang dinilai kurang profesional.
Sebagai rumah sakit rujukan, RSUP Prof Kandou belum mampu menyiapkan fasilitas kamar yang memadai.
Alhasil, seringkali pasien terpaksa harus dirawat inap di lorong atau gang-gang rumah sakit.
Kondisi ini lebih memiriskan karena disisi lain, managemen RSUP Prof Kandou justru membangun sejumlah gedung-gedung yang tidak terpakai alias mubazir.
Kritikan keras pun dilayangkan Direktur Eksekutif Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gerak) Sulut Jimmy Tindi.
“Saya menyesalkan tindakan managemen RSUP Prof Kandou. Ini manusia, bukan binatang yang tidak dihargai. Orang sakit, masuk UGD (Unit Gawat Darurat) tapi kenapa hanya dirawat di lorong-lorong saja?” kritik Tindi, menjawab pertanyaan BeritaManado.com, Jumat (24/2/2017) malam.
Tindi juga mempertanyakan aliran dana miliaran rupiah ke RSUP Prof Kandou namun minim pemanfaatan.
Ia memberi contoh atas kejadian yang dialami orangtuanya bernama Lenda Rumagit (55), dimana sejak ditahan untuk rawat inap di rumah sakit pada Kamis (23/2/2017) pagi, hingga Jumat (24/2/2017) malam masih belum mendapat kamar.
“Penanganan terhadap pasien tidak maksimal. Selalu alasan klasik soal ruangan penuh. Kenapa dalam hal ini pengelolah rumah sakit tidak mencoba memperbaiki atau melakukan penambahan fasilitas ruangan rawat inap? Atau mungkin miliaran dana untuk rumah sakit justru dikorupsi dan malah membangun bangunan yang mubazir?” kata Tindi.
Disisi lain untuk penanganan pasien, untuk kasus pasien Lenda Rumagit, dalam satu hari dirawat, petugas medis hanya satu kali melakukan pemeriksaan tekanan darah.
“Ini bukan hanya hari dialami keluarga saya, tapi banyak sekali yang begitu. Jangankan ruangan, perawatan juga tidak intensif, hanya tensi darah. Ini apa? Sekarang tidak masalah pasien harus tidur di lorong rumah sakit, tapi harusnya ada pertolongan. Tapi di RSUP Prof Kandou, perawatnya tidak profesional,” beber Tindi.
Atas tidak profesionalnya managemen rumah sakit, Tindi pun meminta Direktur Utama RSUP Prof Kandou dr Maxi Rondonuwu DHSM MARS untuk mundur dari jabatannya.
“Sayai minta, kalau direktur utama rumah sakit tidak mampu, mundur saja, jangan bikin malu. Kalau tidak mau mundur, ya harus dicopot,” desak Tindi.(rds)