Tondano – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Minahasa tahun 2012, larangan bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) selaku abdi negara dan pelayanan masyarakat yang harus bersifat netral dan tidak boleh ikut campur dalam politik apalagi ikut terjun di dalamnya rupanya tak berlaku di jajaran Pemerintahan Kabupaten Minahasa.
Pasalnya, dari hasil investigas yang dilakukan oleh beritamanado.com, memasuki tahun 2012 ini, sejumlah pejabat di Pemkab Minahasa baik setingkat esalon II dan III serta para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mulai gencar melakukan kampanye untuk salah satu bakal calon secara terselubung baik dari tindakan dan perkataan mereka.
Bahkan sebagian diantara mereka saat ini mulai secara terang-terangan dan terbuka menyuarakan dukungan kepada bakal calon tertentu lewat personal messagge di ponsel BlackBerry dengan status CNR for Minahasa. “Tidak masalah, meski kami PNS namun memiliki hak politik. Dan untuk Pilkada Minahasa kami akan menyalurkannya kepada Careig Naichel Runtu atau CNR,” ungkap salah satu pejabat esalon III di Pemkab Minahasa yang enggan dipublikasikan.
Disinggung soal apakah dukungan ini sebagai tindakan balas budi atas posisi yang diberikan oleh Stefanus Vreeke Runtu (SVR) Bupati Minahasa yang tak lain ayah kandung dari CNR, dengan tegas dibantahnya. “Ini bukan soal tindakan balas budi atau hal-hal lain, namun dari penilaian kami bahwa CNR bisa dan mampu melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan SVR. Muda, visioner dan tentunya jiwa dan semangat memimpin akan diwarisi dari sang ayah,” ujarnya bangga. (iker)