Manado, BeritaManado.com — Pelaku usaha Pasar Pinasungkulan Manado merasa sangat dirugikan terkait informasinya 800 pedagang reaktif COVID-19.
Hal itu dikatakan oleh Ellen Rantung (45) ibu rumah tangga yang kesehariannya berprofesi sebagai penjual daging babi di Pasar Pinasungkulan.
“Kami sangat keberatan dengan berita hoax yang mengatakan ada 800 pedagang reaktif Covid-19,” kata Ellen Rantung kepada BeritaManado.com, Selasa (9/6/2020) pagi.
Menurut Ellen, setelah adanya klaster Pinasungkulan pengunjung menjadi sangat berkurang.
“Pembeli sudah sedikit sekali, hasil penjualan menurun jauh sekali,” ujarnya.
Untuk itu, Ellen berharap jangan lagi ada berita yang merugikan pedagang Pasar Pinasungkulan.
“Kami mohon jangan sebarkan berita hoax,” tegasnya.
Karena menurutnya, berita yang tidak benar mempengaruhi ekonomi pedagang.
“Kami sudah susah jangan ditambah susah,” pungkasnya.
Terpisah, Dirut PD Pasar Manado Stenly Suwuh menegaskan tidak pernah ada data 800 pedagang Pinasungkulan reaktif Covid-19.
“Hasil pemeriksaan rapid test terakhir di Pasar Pinasungkulan 86 reaktif,” jelas Stenly Suwuh.
(BennyManoppo)
Baca juga: