
BeritaManado.com — Pdt Lucky Rumopa menegaskan pertemuan sejumlah pendeta GMIM dengan Kapolda Sulut, Irjen Pol Roycke Langie, murni karena inisiatif dirinya.
Penjelasan Pdt Lucky ini menjawab berbagai isu liar yang berkembang perihal pertemuan sejumlah pendeta dengan Kapolda Sulut, beberapa waktu lalu.
“Jadi itu inisiatif saya melalui Pdt Frangky. Dan di kesempatan itu, pak kapolda sangat menyambut baik kedatangan kami,” kata Pdt Lucky, Selasa (29/4/2025).
Pdt Lucky bersama para pendeta yang sebagian besar adalah ketua-ketua wilayah ingin berdialog dengan kapolda, perihal kedudukan yang benar atas kasus Ketua Sinode GMIM.
Tujuannya, lanjut Pdt Lucky, agar tidak terjadi salah paham.
Dikatakan, dialog bersama kapolda berlangsung hingga tengah malam.
Pdt Lucky bilang, kehadirannya dengan para pendeta juga bermaksud meminta penangguhan penahanan kepada Ketua Sinode GMIM dengan pertimbangan sedang memasuki perayaan Jumat Agung.
“Namun tentunya kepolisian punya pertimbangan matang dan konstruktif mengenai hal itu. Ada prosedur dan hal-hal penting yang harus dilakukan,” jelas Lucky.
“Kami yang hadir mendapatkan masukan sangat jelas dan berterima kasih sekalipun penangguhan penahan tidak dikabulkan. Tentunya penyidik memiliki aturan yang dijelaskan secara detail oleh kapolda,” jelas Pdt Lucky.
Lucky mengatakan, pertemuan dialog bukan diatur untuk mendukung kapolda, tetapi keinginan sebagai warga GMIM yang harus menjunjung tinggi supremasi hukum dan menghormatinya.
“Dan mau atau tidak mau sikap kapolda harus didukung penuh dalam penegakkan hukum,” ujarnya.
Usai pertemuan, lanjut Lucky, ibu Kapolda (istri dari kapolda) juga menjumpai dan menghargai kehadiran para pendeta sampai tengah malam, dan memberikan uang transport.
(Alfrits Semen)