Manado minim ornamen Natal
Manado – Perhelatan politik sangat signifikan mempengaruhi kota Manado yang masyarakatnya 75% pemeluk Kristen.
Namun disayangkan hingga Minggu Advent ketiga menyambut Natal kota yang terkenal dengan kerukunan hidup antar umat beragama ini kelihatan redup.
Menurut Pdt Lucky Rumopa MTh, tokoh agama Sulawesi Utara, perhelatan politik yang ditandai penundaan Pilkada Manado turut mempengaruhi perilaku warga gereja dalam menyambut Natal Yesus Kristus.
“Seharusnya hal ini tidak terjadi bila umat mampu membedakan kebutuhan politik dan spiritual. Ironis gereja larut dengan keadaan itu sebab biasanya setiap jemaat sudah memoles dengan simbol simbol iman melalui lampion dan pernik Natal, tapi sekarang tak ada kerlap kerlip keindahan,” ujar Pdt Rumopa.
Termasuk warga gereja yang duduk dalam berbagai instansi, Pdt Rumopa mengkritik pemerintah agar momentum Natal turut mendapat perhatian serius untuk memoles kantor-kantor dan tempat umum dengan ornamen serta slogan damai Natal.
“Sekarang ini Manado seperti kota mati. Tidak ada kemeriahan bahkan pesan-pesan Natal sangat minim. Pemerintah hanya sibuk pilkada dan mengabaikan keindahan kota melalui ornamen Natal,” jelas Pdt Rumopa. (jerrypalohoon)
Baca juga: