Manado – Perseteruan antara Efraim Kahagi, Pelayan Khusus (Pelsus) terpilih Kolom 12 di Jemaat GMIM Kanaan Asabri, Kolongan Wilayah Kalawat Dua dengan Freddy Sirap, selaku Ketua Panitia Pemilihan Pelsus, diharapkan segera dihentikan.
Penegasan ini disampaikan Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) GMIM Kanaan Asabri, Pdt Juy Andries Hendrik Masengi. Dirinya melihat ada pihak lain yang sengaja memainkan masalah ini sehingga ramai diberitakan media.
“Ini masalah digereja tidak bisa dicampur adukan dengan persoalan politik. Meski kita tahu Kahagi sebagai Ketua PAN Minut dan Sirap Ketua KPU Minut. Saya biarkan kami menyelesaikan diinternal gereja kami,” papar Juy.
Apalagi kata dia, ketika sidang dilanjutkan pada 27 November setelah sepekan sebelumnya sempat dihentikan, dimana baik Kahagi maupun Sirap sama-sama sudah jabat tangan dan saling berpelukan.
“Hanya anehnya pada keesokan harinya 28 November Kahagi didampingi kolega-koleganya melaporkan masalah ini ke Polres Minut. Dan saya secara pribadi maupun sebagai pimpinan digereja sangat menyesalkan hal tersebut. Sudah baik-baik, tapi kemudian dilapor ke polisi,” imbuhnya sembari menyebutkan jika masalah ini masuk ranah hukum dan politik maka secara tidak langsung institusi GMIM merasa dilukai. (Agust Hari)