Manado – Personil DPRD Kota Manado, Refly Sanggamele mengecam perlakuan dari pihak RS Prof Kandouw yang dinilai tidak bertanggungjawab terhadap pasien yang dirawat di RS tersebut. Pasalnya, karena pihak RS kehabisan ketersediaan darah, pasien dibebankan untuk mencari sendiri darah yang dibutuhkan.
Kejadian ini langsung dirasakan Sanggamele ketika sang ibu kini dirawat karena menderita penyakit tumor dan mengalami penurunan HB. Saat membutuhkan darah dan ketersediaannya di RS sedang kosong, maka pihak RS meminta keluarga pasien untuk menyediakan darah tersebut.
“Saya mengecam pelayanan di RS Prof Kandouw. Masalahnya, ketika ibu saya membutuhkan darah, pihak RS meminta saya untuk mencari darah yang kami butuhkan. Ketika darah belum ditemukan, kelihatan pihak RS masa bodoh dan hanya membiarkan tanpa ada usaha sama sekali. Ini patut disayangkan, padahal RS itu melayani pasien rujukan dari berbagai daerah bahkan dari luar Sulut,” kata Sanggamele.
Dikatakannya lagi, apa yang dialaminya itu menjadi bukti ketidak perhatiannya pihak RS terhadap pasien. Parahnya lagi, ketika Sanggamele mempertanyakan ketidak becusan pelayan di RS itu, dirinya menerima jawaban yang kurang baik.
“Sedangkan saya sebagai anggota DPRD diperlakukan begitu. Bagaimana kalau masyarakat kecil yang membutuhkan pelayanan. Pasti hanya dibiarkan begitu saja. Saya saja ketika mempertanyakan langsung ke pihak RS, salah satu staf atau perawat meminta saya untuk tidak banyak bertanya, dengan alasan tenaga medis di RS sangat kurang,” ujar politisi Golkar ini.
Sanggamele pun mempertanyakan anggaran kesehatan yang dikuncurkan untuk jaminan kesehatan masyarakat yang ditata pertahunnya. Serta pelayanan kesehatan yang dijanjikan baik pihak RS maupun pemerintah Kota Manado terhadap masyarakat.
“Dikemanakan anggaran kesehatan yang kami tata dalam APBD?. Mana janji pelayanan kesehatan yang menyenangkan bagi masyarakat Kota Manado?. Kenapa darah yang disumbang secara gratis oleh masyarakat harus dibayar?. Pemerintah harus tegas menyikapi persoalan ini. Sebab, sebagai anggota dewan saja saya mengalami langsung ketidak becusan pelayanan kesehatan, apalagi warga kecil. Pasti apa yang mereka alami lebih dipersulit lagi,” berang Sanggamele. (Leriando Kambey)