BILLY LOMBOK
Manado – Pasca pemecatan Philoteus Tuerah dari Rektor UNIMA oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir permasalahan lain muncul.
Jurusan bodong yang dibuka Tuerah berakibat ijasah seratusan lebih lulusan terancam dibatalkan.
Anggota DPRD Sulut, Billy Lombok mengharapkan Gubernur Olly Dondokambey turun tangan menjawab aspirasi masyarakat yang dirugikan karena ijazah yang diduga palsu akibat ulah Tuerah.
“Saya ingin sekali mengajak pak gubernur datang di UNIMA dan daerah lain dimana banyak aspirasi masuk tentang ijazah yang bakal dibatalkan akibat perilaku rektor yang saat ini di non-aktifkan, agar masyarakat yang dirugikan karena ijazah yang diduga ilegal ini bisa mendapat titik terang tentang solusi kedepan,” jelas Lombok melalui pesan BBM kepada BeritaManado.com, Sabtu (14/5/2016).
Sebelumnya diberitakan, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir memberhentikan Rektor Universitas Negeri Manado Philoteus Tuerah karena rektor itu membuka jurusan bodong.
Dua jurusan yang dibuka tanpa izin adalah Program Magister Pendidikan dengan jumlah mahasiswa 67 dan Program Administrasi Negara dengan 47 mahasiswa.
Dua jurusan itu dibuka di Nabire, Papua, dengan proses belajar-mengajar jarak jauh.
“Dua jurusan itu tak memiliki izin. Ironis kalau ini terjadi di universitas negeri, memalukan,” kata Nasir di Jakarta, Jumat.
Selain itu, Unima diketahui membuka program studi S1 Jurusan Kesehatan Masyarakat dengan jumlah mahasiswa mencapai 2.000.
“Ini pelanggaran berat. Rektor Unima telah melanggar Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi,” ucap Nasir.
Setelah Philoteus diberhentikan, jabatan rektor dipegang sementara oleh Inspektur Jenderal Kementerian Riset Jamal Wiwoho sampai kasus ini tuntas.
Nantinya Unima akan memilih rektor baru sesuai dengan aturan universitas.
Terkait dengan nasib para mahasiswa program studi tanpa izin ini, Nasir akan mencari solusi agar mereka dapat melanjutkan studinya.
“Intinya, para mahasiswa yang mengikuti kuliah ini adalah korban kebobrokan manajemen universitas,” tutur Nasir.
Besar kemungkinan kasus ini akan dilimpahkan ke meja hukum karena banyak yang merasa tertipu dengan adanya jurusan bodong ini. (**/jerrypalohoon)