Ratusan Kubik Tanah Masih Menutup Jalan Menyulitkan Warga untuk Membangun Rumah yang Hancur
Manado – Bencana tanah longsor di Desa Rumengkor, Kecamatan Tombulu, Minahasa, pertengahan Januari 2014 lalu, meninggalkan bongkahan tanah yang sampai saat ini belum diangkat. Mengangkat ratusan kubik tanah masyarakat minta bantuan pemerintah. Alasan warga, karena sulit diangkat menggunakan tenaga manusia, tanah harus diangkat menggunakan alat berat.
“Tanah longsor waktu itu menghancurkan tujuh rumah warga serta menutup akses jalan provinsi. Tapi yang dikerjakan pemerintah hanya membuka jalan sementara tanah yang menutup rumah dan jalan lorong tidak diangkat. Padahal saat itu dioperasikan beberapa alat berat dan truk pengangkut tanah,” ujar Jeike Pontoh, warga Rumengkor, Jumat (30/05/2014).
Tambahnya, tanah yang masih menutupi jalan lorong menyulitkan warga pemilik rumah yang ditimpa longsor untuk membangun. “Bagaimana mau membangun sementara lorong belum bisa dilintasi karena tertutup tanah. Padahal, mereka sudah siap membangun kembali. Ini khan namanya kerja setengah hati dari bupati JWS (Jantje Wowiling Sajow),” tukas Jeike lagi. (jerrypalohoon)