Denpasar – Citra Provinsi Bali sebagai kiblat pariwisata Indonesia ternyata merambah ke pasar tradisional. Bagaimana tidak, seorang pedagang ikan sekalipun terlihat begitu cakap berbahasa inggris meski terbatas. Hal itulah yang membuat pasar yang berlokasi dekan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali ini sedikit lebih modern daripada pasar tradisional di Kota Langowan.
Pantauan BeritaManado di lokasi pasar, lapak dagangan ikan laut seorang pemuda dihampiri oleh dua orang wisatawan asing untuk menanyakan berapa harga seekor cumi-cumi berukuran sedang. Tanpa ragu pemuda pemilik lapak tersebut langsung menyebutkan thirty thousand (Rp 30.000). Hal inilah yang belum ditemui di pasar tradisional Minahasa khususnya Kota Langowan.
Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan Kabupaten Minahasa Vicky Tanor yang dihubungi Selasa (11/2/2014) mengakui bahwa hal tersebut merupakan suatu keuntungan tersendiri dari Bali sebagai daerah percontohan pengembangan sektor pariwisata Indonesia. Menurutnya, itu ada konsekuensi dari kemajuan pariwisatanya.
“Pasar tradisional di Minahasa memang belum seperti itu, Namun bukan tidak mungkin jika suatu saat pariwisata Minahasa akan berkembang dan menarik kunjungan wisatawan mancanegara. Maka dengan sendirinya, hal tersebut akan mendorong masyarakat khuusnya para pedagang untuk sedikit belajar berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Mengenai hal ini, saya rasa Pemkab Minahasa akan membantu memfasilitasinya,” ujar Tanor. (Frangki Wullur)