Stefan Obadja Voges
Manado – Panglima Besar Waraney Puser In Tana Toar Lumimuut, Stefan Obadja Voges, menyesali cara pemerintah memperlakukan cagar budaya peninggalan leluhur.
Padahal, para pemimpin selalu menempatkan diri sebagai manusia beradab dan menghormati sejarah dan selalu mengutamakan Adat Ketimuran, tetapi dalam perilaku sesungguhnya mereka gagal sejalan antara ucap dan tindakan.
“Di tengah-tengah gencarnya pencanangan program pembangunan di sektor pariwisata, wajah dunia pariwisata kita coreng dengan tangan kita sendiri. Situs waruga di dua lokasi berbeda menjadi korban pergeseran nilai-nilai kebudayaan dari para pemimpin negri dan para pemilik modal (kapital),” ujar Stefan Voges.
Lanjut Dewan Pertimbangan Organisasi Ikatan Nyong dan Noni Sulut ini, cagar budaya adalah suatu daerah yang kelestarian hidup masyarakat dan peri kehidupannya dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan.
Dalam UU no. 11 tahun 2010, cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan atau kebudayaan melalui proses penetapan.
“Mestinya mereka tahu. mestinya mereka paham! Mari kita bersatu hati menyelamatkan peninggalan leluhur kita!!” tegas mantan Wasekjen DPP KNPI bidang kepariwisataan ini. (jerrypalohoon)
Baca juga berita terkait Stefan Obadja Voges:
- Stefan Voges, Dosen Segudang Prestasi
- Stefan Voges Ingatkan Pengguna Sosmed Tentang Ini
- VIDEO: Sinopsis Film Manado “Di Persimpangan” Dibintangi Stefan Voges
- Stefan Obadja Voges: Pemimpin Cerdas Itu…….!!!!
- Black Out di Negara Modern, Ini Pendapat Stefan Obadja Voges
- Stefan Obadja Voges: Setiap Orang Punya Potensi Lakukan Kejahatan !