MANADO – ASEAN Economic Ministers (AEM) yang dilaksanakan di Manado 9-14 Agustus 2011, salah-satu tujuannya adalah meningkatkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk meningkatkan perdagangannya di ASEAN.
“UKM memiliki peran yang sangat penting di ASEAN termasuk Indonesia. Selama ini UKM terus menunjukan kemampuannya untuk dapat bertahan dan tetap dinamis” kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu.
Keterkaitan arus investasi langsung asing atau foreign direct investment (FDI) dan UKM adalah bagian penting untuk mewujudkan ASEAN yang inklusif dan merata. Lebih dari 96 persen unit usaha di ASEAN adalah UKM, yang mewakili sekitar 99 persen dari unit usaha di Indonesia, Singapura dan Thailand.
Berdasarkan data dari sekretariat ASEAN, UKM mempekerjakan antara 50 persen dan 96 persen dari jumlah tenaga kerjaan mewakili antara 30 persen dan 53 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB), serta memberikan konstribusi antara 19 persen ke 31 persen dari total ekspor di ASEAN.
Lebih lanjut Mari mengatakan, “kita perlu terus melibatkan UKM dan memastikan UKM memperoleh manfaat dari AEC (ASEAN Economic Community) untuk dapat mewujudkan sasaran ASEAN yang inklusif, merata, berkesinambungan dan memiliki ketahanan yang tinggi,” tutur Mari. (jrp)