JAKARTA – Dewan Pimpinan Nasional Partai Karya Perjuangan (DPN Pakar Pangan) mendukung pencalonan Joko Widodo sebagai kandidat Gubernur DKI Jakarta 2012-2017. Meski di tingkat nasional mendukung koalisi Partai Demokrat, namun untuk level Pilkada Jakarta, partai non-seat ini berani tampil beda.
“Kami melihat sosok Jokowi sangat menjanjikan untuk menang, karena lebih populer dibandingkan Foke (Gubernur Jakarta Fauzi Bowo-Red). Bagi kami, Jokowi dianggap mampu membenahi ibukota,” kata Ketua DPN Pakar Pangan Donny Lumingas kepada pers (19/3) di kantor DPD PDI Perjuangan Jakarta.
Namun demikian, Lumingas mengaku belum final mengususung Jokowi, karena di internal PDI Perjuangan masih belum menentukan pasangan Jokowi. Hingga beberapa jam menjelang penutupan pencalonan ke KPU-D Jakarta, PDI-P masih menimbang-nimbang dua figur cawagub, yakni Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang diusung Partai Gerindra dan artis Deddy Mizwar yang diusung PDIP sendiri.
“Secara substansi, Pakar Pangan lebih memilih Ahok daripada figur artis. Figur Jokowi lebih memasyarakat, sedangkan figur Ahok mampu menarik simpati warga etnis Tionghoa di Jakarta,” kata dia.
Ia menjelaskan, Jokowi bukan hanya dikenal atau populer, melainkan juga memiliki tingkat keterpilihan yang tinggi. Selain memiliki kinerja yang telah terbukti sebagai Wali Kota Solo, Jokowi juga merupakan pribadi dengan penampilan keseharian yang sederhana dan mudah didekati berbagai kalangan masyarakat.
“Keputusan ini juga berdasarkan survei yang dilakukan internal PDIP dan bukan sebatas kepentingan politik sesaat,” kata Lumingas.
Sementara di kesempatan terpisah, Sekjen DPN Pakar Pangan Jackson Kumaat mengatakan, pihaknya menyerahkan kapasitas dukungan Pilkada DKI ke Dewan Pimpinan Propinsi (DPP). Menurut dia, DPN tidak bisa memaksakan bentuk dukungan pimpinan pusat, karena kewenangan tersebut ada di tingkat daerah.
“Kita bersikap demokratis menyerahkan putusan dukunganPilkada ke daerah masing-masing. Sama sekali tak ada intervensi,” kata Kumaat. (*)