Ratahan, BeritaManado.com – Nama politisi beken PDIP James Sumendap (JS) sering dikaitkan, bahkan dinilai sejumlah kalangan sebagai calon kuat menang di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Manado.
Ketika dikonfirmasi terkait niatan bertarung di Pilwalkot Manado, Bupati Mitra ini menegaskan bahwa yang paling utama saat ini adalah kerja, kerja, dan kerja dulu.
Namun jika dirinya ikut bertarung di Pilwalkot Manado, Politisi yang dijuluki Gladiator Politik ini sangat optimis bakal menang.
“Yang jelas kalau cuma melawan calon-calon yang di sana ‘rata dorang.’ Namun saya tidak bermimpi ikut bertarung di Manado,” ungkap James Sumendap, Rabu (8/1/2020).
Walau begitu, jika mencermati konstalasi di Manado saat ini, dirinya sangat yakin bisa menang karena nama-nama bakal calon yang ada masih terlalu lemah.
“Saya terlalu yakin menang di Manado. Itu bukan hebatnya saya, melainkan program-program yang saya tawarkan dan telah dijalankan di Mitra sangat bagus untuk diterapkan di Manado. Itu pasti sangat disukai masyarakat,” ujar Gladiator Politik.
Saya terlalu yakin menang di Manado. Itu bukan hebatnya saya, melainkan program yang saya tawarkan.
James Sumendap
Politisi yang berhasil menang di Pemilihan Bupati Minahasa Tenggara melawan kotak kosong untuk periode jabatan yang kedua ini mengatakan bahwa tidak berharap maju di Pilwalkot Manado.
“Tapi saya tertarik dengan program-program saya untuk diterapkan di Manado. Makanya saya berharap agar ada yang meneruskan program-program tersebut. Kalau tidak ada, apa boleh buat,” pungkasnya.
Saya tidak berharap maju di Pilwalkot Manado. Tapi saya tertarik program saya diterapkan di Manado.
James Sumendap
Sebelumnya, James Sumendap memaparkan delapan program unggulan, diantaranya program tunjangan dana duka yang mencapai 10 juta rupiah.
Bukan hanya itu saja, Gladiator Politik ini bahkan berani menjanjikan gaji sebesar 4 juta rupiah bagi kepala lingkungan (Pala) dan menaikan gaji para petugas sampah menjadi 5 juta rupiah.
Adapun program lain yang dipaparkan, yakni tunjangan Sekretaris Kota 50 juta rupiah, tunjangan eselon dua/tiga 35 juta rupiah, tunjangan camat 15 juta rupiah, dan lurah 5 juta rupiah, serta 100 persen masyarakat tercover BPJS.
Terkait hal ini, pengamat politik pemerintahan Taufik Tumbelaka sebelumnya mengatakan, JS selangkah lebih unggul dibanding figur lainnya.
Menurutnya, dalam program ini nampak upaya menyentuh beberapa kebutuhan dasar warga kota, seperti dana duka 10 juta rupiah.
Selain itu, ada upaya memperkuat kualitas pelayanan publik dengan memperkuat ‘pendapatan’ jajaran pemerintahan dengan harapan fokus pelayanan akan lebih baik.
“Namun masih ditunggu tawaran program lainnya. Ini tentu bukan hal sulit bagi JS karena telah berpengalaman sebagai anggota DPRD dan juga telah lebih dari enam tahun menjadi Kepala Daerah,” tukas Taufik Tumbelaka.
(Jenly Wenur)
