Minut, BeritaManado.com – Malang nasib opa Wem Rampengan (74), warga Desa Lumpias Jaga VII Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara.
Pria yang sehari-hari berjualan buah di pasar tradisional itu, menghembuskan nafas terakhirnya di hadapan cucu tercinta, Selasa (12/12/2017) pukul 07.00 wita, di salah satu warung makan di Pasar Airmadidi.
Data yang dihimpun, opa Wem ditemani sang cucu yang masih berusia 7 tahun sudah berada di Pasar Tradisional sejak Senin (11/12/2017) malam.
Seperti biasa, mereka berdua datang membawa buah-buah hasil panen di kebun untuk dijual di pasar.
Menurut cerita sang cucu, sejak tengah malam, korban sudah mengeluhkan sakit pada bagian dada.
Setelah pagi hari, saat warung makan sudah mulai dibuka, korban dan cucunya masuk alah satu rumah makan dan memesan makanan dan kopi.
Sayangnya, ketika pesanan tiba, opa Wem didapati sudah tertidur di kursi dan tidak bernafas.
Hal ini membuat sang cucu cemas dan mulai menangis.’
“Cucunya menangis terus karena opa sudah tidak bangun. Ternyata sudah meninggal. Jadi kami langsung lapor polisi,” ujar Grace, salah satu warga Aormadidi.
Tidak lama berselang, anggota dari Polres Minut yang dipimpin oleh Iptu Poltje Moningkey dan tim identifikasi, langsung menuju tempat kejadian perkara.
“Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Walanda Maramis dan keluarga korban juga sudah datang. Diduga kuat korban meninggal karena sakit,” ujar Kasubag Humas Polres Minut AKP Hilman Muthalib.
(Finda Muhtar)