Manado, BeritaManado.com — Sedang berada di Tiongkok, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, bakal melakukan beberapa agenda kerja di negeri tirai bambu tersebut.
Satu diantaranya, Olly Dondokambey bakal menerima Honorary Professor dari Wuhu Institute of Technology China.
Apresiasi itu diberikan kepada Gubernur Olly karena dukungan dan bantuan dalam program pembinaan pelajar internasional, sebagaimana dengan komitmen PT Conch International, yang sejak 2019 menjalin kerja sama dengan Wuhu Institute of Technology.
Keterangan tersebut dijelaskan dalam undangan PT Conch International kepada Gubernur Olly.
PT Conch melihat, dengan adanya dukungan Olly secara langsung dalam seleksi calon mahasiswa, maka kelas pelatihan bakat internasional tahap pertama, telah menghasilkan kelulusan beberapa mahasiswa.
Para lulusan itu disebutkan telah dipekerjakan oleh PT Conch North Sulawesi Cement di Sulut.
Sementara pada Maret 2023, juga ada 26 pelajar yang diberangkatkan mengikuti kelas pelatihan.
Kedepan, PT Conch akan terus meningkatkan kerjasama dengan universitas di Tiongkok dalam pembinaan dan pelatihan, sehingga lebih banyak pelajar Indonesia yang berprestasi.
Selain itu, juga bertujuan meningkatkan pertukaran kebudayaan internasional, membina lebih banyak pelajar teknis dan terampil yang berkualitas tinggi dengan perspektif internasional, serta terus berkontribusi dalam persahabatan dan pembangunan pertumbuhan ekonomi antara Tiongkok dan Indonesia.
Sebagai informasi, Olly Dondokambey didampingi Asisten I Pemprov Sulut Denny Mangala dan Asisten III Frangky Manumpil, tiba di Shanghai dan bertemu Konjen Republik Indonesia (RI) di Shanghai, Denny Kurnia.
“Ke Tiongkok kita menjajaki kerja sama di sektor pariwisata, perdagangan hingga pendidikan. Buat kemajuan daerah, tak ada kata istirahat sejenak, kita harus tancap gas,” ungkap Olly.
Adapun beberapa point yang ingin dicapai Gubernur Olly, di antaranya, dibukanya kembali penerbangan langsung dari sejumlah kota di Tiongkok ke Manado.
Di sektor perdagangan, Pemprov Sulut ingin agar ekspor produk perkebunan dibahas secara serius untuk mendorong perekonomian masyarakat.
Sementara itu di sektor pendidikan, Pemprov Sulut berharap ada kerja sama transfer teknologi melalui program magang.
(Alfrits Semen)