
Manado, BeritaManado.com — Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi protes terhadap kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Jumat (2/9/2022) di Kantor DPRD Sulut.
Demo mahasiswa dipimpin oleh Ketua PMII Cabang Manado Arya Dwiputra Djafar tersebut dikawal ketat aparat kepolisian, namun nyaris ricuh akibat adanya aksi mahasiswa yang menolak diundang masuk ke dalam ruangan untuk diterima di gedung rakyat serta mencoba melakukan pembakaran ban di halaman kantor dengan julukan Gedung Cengkeh hingga seorang mahasiswa harus diamankan pihak Kepolisian.
“Perbuatan kepolisian tadi itu terlalu berlebihan. Kami manusia bukan binatang,” teriak mahasiswa.
Menyikapi hal itu, Sekretaris DPRD Sulut Glady Kawatu langsung bergegas mendatangi massa aksi yang tak mau masuk ruangan sembari menenangkan aksi mahasiswa dan bertatap muka dengan mahasiswa, melakukan negosiasi serta mengundang mahasiswa untuk masuk ke dalam ruangan.
“Kami telah menyediakan tempat untuk menyampaikan aspirasi dan terkait seorang mahasiswa yang ditahan oleh pihak kepolisian diinformasikan bahwa yang bersangkutan membawa ban sepeda motor dan BBM, serta sudah dalam pengaruh minuman keras. Biarlah diperiksa terlebih dahulu oleh pihak berwajib, namun aspirasi adik-adik mahasiswa kami akan terima dan diskusikan di dalam ruangan,” ungkap Glady.
Meski demikian, Glady tetap memberi apresiasi terhadap mahasiswa yang memiliki idealisme, menaruh perhatian di setiap kebijakan pemerintah dan berniat untuk memperbaiki negara secara bersama-sama.
“Tetapi, ketika kita berniat, kita harus memperbaiki diri kita sendiri terlebih dahulu,” ucap Glady.
(Erdysep Dirangga)