
Manado, BeritaManado.com – Selama pandemi Covid-19, Nuryana Machmud yang merupakan salah satu Tenaga Harian Lepas (THL) di KPU Manado telah melewati masa di mana dirinya harus tetap beraktivitas di kantor, daripada bekerja dari rumah.
Selama 1 tahun lebih masa kerjanya, hingga kini, Nuryana mengaku tidak akan pernah melupakan pengalaman tersebut.
“Saat pandemi awal-awal yang masih parah, justru itu masa sibuknya kami. Suka tidak suka ya harus jalani karena waktu tahapan harus terus berjalan. Jadi kami waktu itu full di kantor. Nanti setelah Pilkada, sudah ikut aturan untuk kerja dibagi, ada yang di rumah dan ada yang di kantor,” ujar Nuryana.
Meski harus menghadapi itu semua, tapi Nuryana bersyukur karena akhirnya masa-masa itu bisa dilewati dengan baik.
Kepada BeritaManado.com, Nuryana mengatakan, semua itu bisa dilalui karena selama ini dirinya selalu berusaha untuk tidak lalai dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), tidak peduli seberapa lelah kondisinya.
“Pertama tetap ikut aturan prokes, kedua jaga stamina. Kalau stamina turun jelas mempengaruhi kerja. Dimaksimalkan juga waktu untuk istirahat. Saya memang hanya pakai 1 masker bukan 2 karena kalau terlalu tebal, sangat sulit bagi saya untuk bisa bernafas, jadi saya pilih masker yang bagus karena hanya 1 yang dipakai. Kalau handsanitizer itu wajib dibawa kemana-mana, lagipula sebelum ada pandemi, saya juga sudah terbiasa menggunakannya,” jelas Nuryana kepada BeritaManado.com.
Nuryana juga mengatakan, selain ke kantor, dirinya sangat membatasi mobilitas saat awal pandemi hingga saat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 begitu tinggi.
Jika terpaksa harus ada dikondisi itu, makanya menerapkan prokes dengan sangat disiplin menjadi hal yang harus dilakukannya.
Kebiasaan itu pun terbawa hingga kini, meski kasus Covid-19 sudah menurun dan PPKM di Kota Manado sudah ada pada level 2.
Bagi Nuryana, alangkah baiknya jika kebiasaan menerapkan prokes tetap dilakukan hingga situasi benar benar kondusif agar tidak ada lagi hal serupa yang terjadi, seperti pembatasan aktivitas warga skala besar dan terutama jumlah warga yang terkena Covid-19 begitu tinggi.
“Nanti yang rugi adalah kita sendiri. Sebagai anak muda, memang lebih baik kita bisa jadi contoh bagaimana harusnya prokes itu tetap dijalankan. Bagi yang masih lalai menerapkan prokes, jujur saya risih karena pandemi ini tanggung jawab bersama, masalah bersama, karena mereka yang lalai tapi yang lain yang kena. Saya selalu yakin kalau pandemi ini akan lewat selama kita tetap sabar dan taat prokes,” pungkas Nuryana.
(srisurya)