Debat publik II Pemilihan Bupati & Wakil Bupati Mitra
Ratahan, BeritaManado.com – Seorang nelayan ‘curhat’ saat segmen tanya jawab pada debat publik II Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) tahun 2018 yang diselenggarakan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Wale Wulan Lumintang Ratahan, Selasa (3/4/2018).
Diungkapan Dia, selama ini dirinya yang keseharian berprofesi sebagai nelayan terus dibuat susah akibat adanya praktek pungutan liar (Pungli) dalam pengsian bahan bakar minyak (BBM) disejumlah SPBU di Kabupaten Mitra.
“Sudah kondisi kami susah, tambah dibuat susah lagi saat mengisi BBM untuk keperluan melaut. Mengapa? Karena kami harus dikenakan biaya tambahan saat mengisi BBM dalam bentuk galon (jergen) di SPBU,” tegasnya.
Menurutnya, praktek Pungli yang terjadi di SPBU saat pengisian BBM galonan membuat nelayan menjerit. Dimana biaya operasional saat melaut hamper tidak sebanding dengan pendapatan kaum nelayan.
“Maka kepada pasangan calon, jika terpilih sebagai bupati dan wakil bupati apa langkah dan tindakan tegas yang akan diambil untuk membantu nasib nelayan dalam memperoleh BBM yang sesuai dengan harga jual khsusunya yang sudah disubsidi oleh pemerintah tanpa adanya praktek Pungli,” desaknya.
Menjawab pertanyaan nelayan tersebut, calon bupati James Sumendap menyebutkan, adanya praktek Pungli tidak hanya berdampak kepada kaum nelayan tapi kepada seluruh masyarakat. Sumendap menyebutkan, adanya praktek Pungli dalam pengisian BBM ikut berdampak bagi ekonomi masyarakat Mitra.
“Yang paling penting bagaimana aparat penegak hukum hadir dan menyikapi serius praktek Pungli ini sehingga baik nelayan dan masyarakat Mitra secara umum tidak dibuat susah,” tegas Sumendap sembari menyebutkan akan menyeriusi masalah ini jika kembali dipercayakan memimpin Mitra.
Lanjut Sumendap mengatakan, sebelum pertanyaan nelayan ini diajukan, dirinya sudah menyiapkan sebuah terobosan baru untuk membantu masyarakat sehingga tidak ada lagi yang namanya praktek Pungli dalam pengisian BBM galonan di SPBU.
“Saya sudah programkan tahun depan jika kembali memimpin Mitra akan melakukan pengadaan pertamini di 144 desa dan kelurahan. Hal ini saya yakni akan menjadi solusi guna menghindari terjadinya praktek Pungli di SPBU-SPBU yang ada di Mitra,” kata Sumendap.
Nantinya kata Sumendap, pertamini-pertamini dimasing-masing desa akan dikelola oleh Badan Usaha Milih Desa (Bumdes). “Dengan demikian maka apa yang menjadi jeritan kaum nelayan akan teratasi dan perekonomian masyarakat akan semakin baik lagi kedepannya,” tutup Sumendap.
Sementara itu sejumlah tokoh masyarakat Mitra menyambut baik program pertamini masuk desa. “Ini sebuah terobosan yang luar biasa. Tentu menjadi harapan program ini dapat terlaksana sehingga kebutuhan BBM akan selalu ada, dan harganya pun mampu dijangkau bahkan tidak menyusahkan masyarakat,” ungkap Ekeng Manopo warga Desa Winor.
(rulan sandag)