Manado – Kendati serapan tenaga kerja (Naker) dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan cukup signifikan, namun di Manado lapangan pekerjaan masih menjauhi kaum perempuan. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menyebut kondisi itu karena sifat pekerjaan.
“Yang paling banyak tumbuh adalah lapangan kerja sektor informal, khususnya proyek-proyek fisik dan itu tidak menyerap tenaga kerja perempuan,” kata Kadisnakertrans Manado, Atto Bullo SH MM, pada beritamanado baru-baru.
Menurut data Disnakertrans, antara 2011 dan 2012 setidaknya ada 3.000 Naker terserap lapangan pekerjaan di Kota Menyenangkan ini. Namun dalam data Badan Pusat Statistik menjelang akhir 2012, penggangguran perempuan terbesar di Indonesia justru ada di Manado.
Atto membantah lapangan kerja di Manado “memusuhi” kaum perempuan. Juga dia menyebut tidak benar masalah pendidikan menjadi keterbatasan.
“Justru sifat pekerjaannya yang memang bukan peruntukkan perempuan, tapi kalau mau lihat di mall-mall justru terbanyak perempuan yang bekerja,” cetusnya. (alf)