Amurang—Proyek PDAM Minsel tahun 2010, dengan bandrol Rp 5,4 miliar berasal APBN 2010 ternyata memiliki keganjilan. Maka dari itu, setelah sejumlah media cetak dan online mengangkat ke publik. Dengan demikian, Minahasa Selatan Coruption Watch (MSCW) meminta pihak Polres Minsel melidik proyek tersebut.
Ketua MSCW Ir Yulius Pesik, ketika menghubungi beritamanado.com Minggu tadi mengatakan, bahwa proyek PDAM Minsel berasal APBN 2010 kuat dugaan banyak masalah. ‘’Maka dari itu, MSCW mendesak supaya Polres Minsel melakukan penyelidikan. Karena memang, proyek ini sangat janggal. Oleh sebab itu, pihak penyidik harus segera memanggil oknum Direktur Utama (Dirut) PDAM Minsel tersebut,’’ ujar Pesik.
Lanjut Pesik, “bahwa setelah membaca di sejumlah media. Ternyata saya berkesimpulan, kalau proyek pemasangan pipa air bersih dari Desa Pinaling Kecamatan Amurang Timur dipindahkan. Bahkan, tak juga selesai. Namun, sesuai data yang didapat kalau oknum Dirut PDAM Minsel melakukan berbagai tindakan guna memuluskan proyek itu berjalan dengan baik.”
‘’Padahal, proyek tersebut sudah tahu menyalahi aturan. Namun, oknum Dirut-lah yang tak mau dengan anak buah yang menyampaikan harus hati-hati. Sebab, bila ditemukan ada permainan. Maka so pasti akan ada sanksi hukum. Namun to, pihak Dirut tetap melakukan tidak sesuai gambar. Olehnya, MSCW meminta pihak Polres Minsel jangan diam lakukan penyelidikan,’’ kata Pesik.
Sebagaimana penuturan Jemmy Tambajong, mantan Kabag Perencanan PDAM Minsel menyebut bahwa proyek PDAM Minsel, pemasangan air bersih dari Desa Pinaling bermasalah. ‘’Dengan demikian, bagi MSCW mendesak supaya pihak Polres Minsel jangan ragu-ragu melakukan penyelidikan. Sebab, ada unsur korupsi dalam proyek ini,’’ tegas Pesik dengan nada keras. (and)