Manado, BeritaManado.com — Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Manado yang lebih rendah dibandingkan Januari 2022 menyebabkan terjadinya deflasi sebesar -0,81 persen.
Selain pergerakan Harga Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, juga membaiknya pasokan minyak goreng dan kelompok Transportasi Angkutan Udara mendorong terjadinya deflasi di Kota Manado.
Hal tersebut juga terkonfirmasi melalui data yang dikumpulkan dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia, dimana harga rata-rata minyak goreng turun dari Rp18.455, pada bulan Januari 2022 menjadi rata-rata Rp17.133, pada Februari 2022.
Komoditas tersebut tercatat deflasi -0,27 persen. Lebih rendah dibandingkan dengan deflasi pada bulan Januari 2022 yang sebesar -0,04 persen.
“Membaiknya pasokan minyak goreng dan semakin meratanya distribusi mendorong penurunan harga komoditas tersebut,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat, seperti dikutip dalam siaran pers, Kamis (3/2/2022).
Begitupun dengan kelompok transportasi, angkutan udara menjadi kontributor deflasi dengan andil -0,36 persen. Normalisasi mobilitas masyarakat setelah mencatatkan nilai yang cukup tinggi di bulan Januari 2022 menjadi penyebab menurunnya permintaan dan harga komoditas ini.
“Namun demikian, tarif Angkutan Dalam Kota yang meningkat sesuai dengan SK Walikota Manado No. 35/Kep/D17/Perhub/2022 menahan deflasi yang lebih dalam dengan andil inflasi sebesar 0,32% persen (mtm),” jelasnya.
Sama halnya dengan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penahan utama tekanan inflasi di Manado pada Februari 2022 dengan andil deflasi -0,78 persen.
Komoditas utama pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mengalami penurunan harga terdalam sehingga menyebabkan deflasi adalah komoditas minyak goreng.
Komoditas tersebut tercatat deflasi -0,27 persen lebih rendah dibandingkan dengan deflasi pada bulan Januari 2022 yang sebesar -0,04 persen.
Di samping itu, delapan komoditas perikanan yaitu ikan cakalang/sisik, ikan deho, ikan oci, ikan malalugis/sohiri, ikan. selar/tude, ikan tindarung, ikan lolosi, dan ikan kembung juga menjadi faktor penyebab deflasi Kota Manado dengan total andil deflasi sebesar -0,53 persen.
“Kondusifnya kondisi perairan dan cuaca di Sulut sepanjang Februari 2022 mendorong ketersediaan pasokan komoditas perikanan relatif terjaga,” tambahnya.
Di sisi Iain, dari kelompok ini, komoditas daging babi dan cabai rawit menjadi pendorong inflasi dengan andil masing-masing 0,05% persen dan 0,03 persen.
“Perayaan HBKN Imlek ditengarai menyebabkan peningkatan permintaan akan komoditas tersebut, di samping menurunnya pasokan cabai rawit dari Kabupaten Gorontalo akibat panen yang tidak maksimal,” paparnya.
(***/Hendra Usman)