MANADO – Pelaksanaan Asean Tourism Forum (ATF) di Provinsi Sulawesi Utara hanya akan menjadi acara seremonial belaka, jika tidak ditindaklanjutinya dengan perbaikan objek wisata dan pagelaran berbagai iven pariwisata yang berkesinambungan.
“Program pariwisata di daerah ini tidak akan berhasil jika pemerintah provinsi, kabupaten dan kota tidak bersatu membuat iven-iven pariwisata yang terjadwal. Karena selama ini kegiatan pariwisata terkesan hanya parsial saja,” tutur Wakil Ketua DPRD Sulut, Arthur Kotambunan.
Kegiatan yang dimaksud menurutnya, ada perpaduan antara pemerintah dan masyarakat menggelar pertunjukkan pariwisata secara rutin dan dipublikasikan kepada masyarakat melalui media serta bantuan dari biro-biro perjalanan.
“Ketika para wisatawan baik lokal maupun mancanegara datang ke Sulawesi Utara, mereka sudak tahu kegiatan-kegiatan pariwisata yang akan disuguhkan, yang tentunya lengkap dengan tempat pelaksanaannya dimana,” tambah Kotambunan.
Untuk itu, menurut politisi PDS ini, sudah saatnya pemerintah mengoptimalkan kembali gedung-gedung pariwisata seperti taman budaya, gedung Pingkan-Matindas, Taman Kesatuan Bangsa dan beberapa tempat yang ada untuk pagelaran iven pariwisata seperti tarian, theatre dan kegiatan seni lainnya.
“Kegiatan pariwisata seperti Festival Bunaken, Festival Manee di kabupaten Talaud, Festival Danau Tondano, Watu Pinabetengan dan masih banyak lagi aset budaya dan pariwisata daerah ini harus diaktifkan kembali untuk menarik sebanyak mungkin wisatawan,” pungkas Kotambunan. (jy)