Manado – Bantuan internasional dari Global Fund (GF) untuk penanganan HIV/AIDS dihentikan pada 2015. Kebijakan ini dinilai akan berdampak besar pada upaya penanganan HIV/AIDS yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di daerah Sulawesi Utara.
Padahal, selama tiga tahun terakhir lembaga internasional tersebut yang dikenal sebagai lembaga internasional yang memberikan dana hibah untuk penanganan sejumlah penyakit, diantaranya penyakit TBC, malaria, dan HIV/AIDS telah memberikan dana yang cukup untuk membantu penanganan HIV/AIDS di Indonesia.
Sementar itu bantuan dari APBD Provinsi Sulut kepada KPA dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan sehingha wajar bila masyarakat mulai was was terhadap penyebaran AIDS di Sulut yang diprediksikan akan mengalami peningkatan yang tajam.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut dr Jemmy Lampus kepada wartawan tak membantah bila anggaran untuk penanganan HIV/AIDS untuk KPA Sulut minim.
Hanya saja dia mengatakan pihaknya akan terus berupaya mengatasi permasalahan ini.
“Kami akan berupaya agar program-program dari Dinas Kesehatan Provinsi akan ditingkatkan. Kami akan bekerjasama termasuk dari Komisi Penanggulangan AIDS daerah,”
Dia berharap peran media akan membantu pihaknya dalam menyelesaikan permasalahan HIV/AIDStersebut di Sulut khususnya.
Manado – Bantuan internasional dari Global Fund (GF) untuk penanganan HIV/AIDS dihentikan pada 2015. Kebijakan ini dinilai akan berdampak besar pada upaya penanganan HIV/AIDS yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di daerah Sulawesi Utara.
Padahal, selama tiga tahun terakhir lembaga internasional tersebut yang dikenal sebagai lembaga internasional yang memberikan dana hibah untuk penanganan sejumlah penyakit, diantaranya penyakit TBC, malaria, dan HIV/AIDS telah memberikan dana yang cukup untuk membantu penanganan HIV/AIDS di Indonesia.
Sementar itu bantuan dari APBD Provinsi Sulut kepada KPA dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan sehingha wajar bila masyarakat mulai was was terhadap penyebaran AIDS di Sulut yang diprediksikan akan mengalami peningkatan yang tajam.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut dr Jemmy Lampus kepada wartawan tak membantah bila anggaran untuk penanganan HIV/AIDS untuk KPA Sulut minim.
Hanya saja dia mengatakan pihaknya akan terus berupaya mengatasi permasalahan ini.
“Kami akan berupaya agar program-program dari Dinas Kesehatan Provinsi akan ditingkatkan. Kami akan bekerjasama termasuk dari Komisi Penanggulangan AIDS daerah,”
Dia berharap peran media akan membantu pihaknya dalam menyelesaikan permasalahan HIV/AIDStersebut di Sulut khususnya.