Manado, BeritaManado.com — Masyarakat Minahasa memberi apresiasi kepada beberapa calon Bupati yang memiliki komitmen kuat membasmi tanaman enceng gondok yang menyerang Danau Tondano.
Jefry Makal, warga Tombulu, mencontohkan program membasmi enceng gondok yang diangkat oleh calon bupati Ivan Sarundajang, akan memberdayakan masyarakat melalui program padat karya.
“Sebenarnya kami masyarakat Minahasa tidak mau tahu bagaimana cara pemerintah nanti membasmi enceng gondok di Danau Tondano. Namun jika benar seperti diutarakan bapak Ivan Sarundajang jika terpilih menjadi Bupati Minahasa akan memberdayakan masyarakat tentu itu program yang baik dan patut didukung,” jelas Jefry Makal kepada BeritaManado.com, Senin (9/10/2017).
Lanjut tokoh masyarakat Tombulu ini, apapun program yang digagas seluruh calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa, tanaman enceng gondok di Danau Tondano merupakan masalah serius yang harus diselesaikan, karena manfaat Danau Tondano untuk anak cucu turun temurun.
“Masa depan Danau Tondano akan diwariskan kepada anak-cucu kita. Jika permasalahan enceng gondok tak terselesaikan sama saja kita mewariskan masalah besar kepada anak-cucu kita nanti. Apalagi, dikatakan sendiri oleh mereka bakal calon Bupati bahwa Danau Tondano merupakan salah-satu danau di Indonesia yang terancam punah. Mudah-mudahan komitmen para calon pemimpin Minahasa kedepan menyelamatkan Danau Tondano bisa dibuktikan,” tukas Jefry Makal.
Sebelumnya diberitakan, pasangan Ivan Sarundajang (IvanSa) dan Cereig Naichel Runtu (CNR) memiliki program nyata mengatasi penyebaran tanaman enceng gondok di Danau Tondano.
Di hadapan Tim penjaringan calon kepala daerah Partai Demokrat disebut Tim 7, Selasa (3/10/2017)lalu, di Hotel Quality, Manado, Ivan Sarundajang mengatakan pengangkatan tanaman enceng gondok lebih tepat dilakukan dengan program padat karya.
“Kegiatan padat karya melibatkan masyarakat langsung melalui penganggaran pemerintah, misalnya untuk satu kilo enceng gondok dinilai berapa rupiah sehingga anggaran miliaran rupiah kembali ke masyarakat. Cara ini masih lebih baik dibandingkan membeli alat pengangkat enceng gondok miliaran rupiah, setelah selesai pengerjaan, bagaimana biaya perawatan alat itu?” terang Ivan Sarundajang.
Petahana wakil bupati Minahasa ini, menegaskan mengatasi penyebaran tanaman enceng gondok harus pembasmian secara menyeluruh bukan setengah-setengah, tidak perlu diwacanakan lagi bahwa enceng gondok bisa dijadikan bahan baku produk tertentu.
“Selama ini ada wacana enceng gondok merupakan bahan baku bio gas, bisa dijadikan alat kerajinan, dan lain-lain, yang berati enceng gondok harus dipelihara. Menurut saya, enceng gondok harus dibasmi tuntas secara keseluruhan. Jika kami diusung Partai Demokrat dan dipercaya masyarakat memimpin Minahasa maka kami akan alokasikan anggaran khusus membasmi enceng gondok karena Danau Tondano adalah satu dari dua belas danau di Indonesia yang terancam punah,” tandas Ivan Sarundajang.(JerryPalohoon)