
Manado, BeritaManado.com — Menyongsong Pemilu dan Pilkada 2024, berbagai survei dan jajak pendapat ramai bermunculan mengukur elektabilitas calon kepala daerah.
Survei pun ada yang mengatasnamakan lembaga dan institusi tertentu.
Pengamat Politik Ruben Saerang melihat itu sebagai hal yang lumrah.
Namun, kata Ruben, untuk jaminan atau keabsahan berbagai survei tersebut sangat diragukan.
“Kita menghormati itu sepanjang tidak mengelabui publik apalagi sampai memutarbalikan fakta sesungguhnya alias survei bodong,” kata Ruben, Rabu (12/4/2023).
Jangan sampai, tegas Ruben, survei yang ada justru skenario yang diciptakan untuk menggiring kepercayaan publik kepada sesuatu yang salah.
Menurut Ruben, jika kondisinya demikian, maka ada upaya memberikan pendidikan politik yang keliru kepada masyarakat.
“Silakan mau jagokan calon siapa saja, bebas. Tapi jangan mengarang survei dengan menyebut sosok ini punya elektabilitas tinggi, padahal fakta di masyarakat justru berbeda,” terang mantan anggoya DPRD Sulut ini.
Dikatakan,warga Sulut kini sudah lebih dewasa menganalisa calon pemimpinnya.
Dan pastinya, ujar Ruben, publik akan menaruh pilihan dan harapan besar kepada figur bersih dan tidak pernah tersangkut kasus korupsi.
Ruben mengajak semua pihak mengikuti proses demokrasi yang adil dan bertanggung jawab.
“Sehingga tujuan memilih pemimpin Sulut yang benar-benar kridibel dapat terwujud,” tandas Ruben.
(Alfrits Semen)