Manado – Menunggu Putusan Mahkamah Konstitusi, pagi ini Jakarta memanas, Ribuan massa pendukung Prabowo Subianto – Hatta Rajasa tumpah ruah di bundaran HI Jakarta, sejumlah Ormas seperti Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia (FKPPI), Laskar Merah Putih dan lain sebagainya terlihat sempat menerobos masuk ke ring 3 penjagaan aparat keamanan dengan merusak kawat berduri di ring 4 penjagaan.
Berbeda dengan di Jakarta, Manado sendiri terpantau ‘membeku’. Tak terlihat sedikit pun pengerahan massa para pendukung Prabowo-Hatta di kota Tinutuan ini. Dari pantauan beritamanado dilapangan, sejumlah ruas jalan dan kantor-kantor pemerintah terlihat lengang dari aksi demonstrasi. Yang terlihat adalah kepadatan kendaraan bermotor disejumlah ruas jalan perekonomian kota Manado.
Direktur Eksekutif Sulut Political Institute (SPI), Melky Pangemanan, SIP menjelaskan kultur Politik Sulawesi Utara khususnya Manado amat berbeda dengan Jakarta. “Saya kira fenomena politik di Manado cenderung didominasi elit politik, masyarakat Manado seringkali sebagai rangakaianya. Jadi bila ada sengketa Politik seperti ini, terlihat rakyat lebih cenderung menunggu dan melihat serta akan bersikap dewasa dalam menerima hasil proses politik. Jadi kalau Jakarta memanas, saya kira Manado tetap dingin,” ujarnya. (risat)
Manado – Menunggu Putusan Mahkamah Konstitusi, pagi ini Jakarta memanas, Ribuan massa pendukung Prabowo Subianto – Hatta Rajasa tumpah ruah di bundaran HI Jakarta, sejumlah Ormas seperti Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia (FKPPI), Laskar Merah Putih dan lain sebagainya terlihat sempat menerobos masuk ke ring 3 penjagaan aparat keamanan dengan merusak kawat berduri di ring 4 penjagaan.
Berbeda dengan di Jakarta, Manado sendiri terpantau ‘membeku’. Tak terlihat sedikit pun pengerahan massa para pendukung Prabowo-Hatta di kota Tinutuan ini. Dari pantauan beritamanado dilapangan, sejumlah ruas jalan dan kantor-kantor pemerintah terlihat lengang dari aksi demonstrasi. Yang terlihat adalah kepadatan kendaraan bermotor disejumlah ruas jalan perekonomian kota Manado.
Direktur Eksekutif Sulut Political Institute (SPI), Melky Pangemanan, SIP menjelaskan kultur Politik Sulawesi Utara khususnya Manado amat berbeda dengan Jakarta. “Saya kira fenomena politik di Manado cenderung didominasi elit politik, masyarakat Manado seringkali sebagai rangakaianya. Jadi bila ada sengketa Politik seperti ini, terlihat rakyat lebih cenderung menunggu dan melihat serta akan bersikap dewasa dalam menerima hasil proses politik. Jadi kalau Jakarta memanas, saya kira Manado tetap dingin,” ujarnya. (risat)