
BeritaManado.com — Siapa yang tidak mengenal Remy Silado, khususnya para pencinta film Indonesia ataupun pembaca novel tanah air.
Budayawan yang terkenal dengan penampilannya yang sering tampil dengan pakaian serba putih.
Ia terlahir dengan nama lengkap, Japi Panda Abdiel Tambajong, pada 12 Juli 1945.
Ia adalah seorang aktor, sastrawan, dosen, novelis, penulis, bahkan bekas wartawan.
Remy keturunan Minahasa yang diwariskannya dari orang tua.
Bapaknya bernama Johannes Hendrik Tambajong dan ibunya Juliana Caterina Panda.
Sedangkan istri Remy Silado bernama Maria Louise Tambayong.
Menurut Benny Matindas, pegiat sejarah dan budaya MInahasa, Remy Silado menguasai sekitar 17 bahasa asing, antara lain bahasa Mandarin, Jepang, Arab, Yunani, Inggris, dan Belanda.
Benny Matindas yang di daulat keluarga untuk menulis biografi Remy Silado menjelaskan, kemampuan ini dipicu karena Remy sangat senang membaca buku.
Sejak kecil, ia telah membaca buku-buku klasik, bahkan terkesan berat untuk anak-anak seumuran dirinya waktu itu.
Ketekunan belajar dari masa kecil, membuat Remy Silado mengetahui seluk beluk alkitab baik yang ditulis dalam Bahasa Latin maupun yang disusun menurut Bahasa Ibrani.
Ia juga terkenal dengan kemampuan bermain music dan teater yang membawah namanya di deretan artis music dan film di tanah air.
Sebagai penulis, Remy Silado memperoleh berbagai penghargaan, seperti penghargaan Khatulistiwa Award 2002 atas novelnya Kerudung Merah Kirmizi.
Lalu pada tahun 2006 ia mendapat penghargaan dari Pusat Bahasa.
Remy Sylado telah menulis sekitar 50 novel, dan 20 di antaranya merupakan novel anak-anak, dan 30-an novel keluarga.
Remy Silado meninggal pada 12 Desember 2022 di Jakarta dan meninggalkan berbagai penghargaan dari dunia film, musik, dan kebudayaan atas pencapaiannya.
(Kontributor: Christy Manarisip)