Manado, BeritaManado.com – Dengan penyaluran pinjaman modal yang tembus angka Rp85 Miliar dan keanggotaan pemberi pinjaman sebanyak 20 ribu orang dalam kurun waktu 10 bulan, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) menjadi salah satu perusahaan peer to peer lending (P2P lending) terbaik di Indonesia.
Menariknya, perusahaan yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini didirikan oleh kelompok anak muda kreatif.
BeritaManado.com, mengajak masyarakat untuk sedikit lebih mengenal dengan sosok CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan.
Pria tampan usia 31 tahun ini awalnya bekerja sebagai transactional banking lawyer pada kantor hukum ternama dari Inggris, Allen & Overy, di Jakarta dan di London.
Saat itu ia membantu kliennya dalam berbagai transaksi pembiayaan general lending, leveraged finance, project finance dan real estate finance.
“Dulu ceritanya co-founder Akseleran ada empat orang. Saya dan tiga teman lain sebagai konsultan. Intinya saya membantu perusahaan besar yang mau meminjam uang atau bank besar yang mau meminjamkan uang,” ujar Ivan ditemui, Selasa (7/8/2018).
Dari situ, lanjut Ivan, dia dan co-founder lainnya mulai berpikir untuk membantu pembiayaan modal bagi Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Kita sama-sama melihat, kita bantuin yang gede-gede terus, padahal di level UKM yang bawa kalau kita bantuan dampaknya bisa lebih besar. Intinya kalau kita pergi dari kerjaan konsultan kita yang gantiin banyak. Tetapi yang mau terjun untuk bantu UKM gak banyak,” lanjut Ivan.
Tahun 2015, mulailah dibuat konsep untuk membantu UKM.
Awanya dilaunching equity crowdfunding berbasis saham pada Maret 2017 dan direncanakan pada 2018 baru akan dilaunching crowdfunding atau pembiayaan gotong royong secara online.
“Ternyata orang Indonesia kurang mengadopsi konsep equity crowdfunding. Dalam waktu 6 bulan dana yang tersalur kurang dari Rp2 miliar karena masyarakat kurang terbiasa investasi saham tapi maunya investasi pinjaman. Makanya, Oktober 2017 kami launching peer to peer lending dan dalam waktu 10 bulan tersalur Rp85 miliar. Beda sekali (nominalnya). Banyak jatuh bangunnya, tetapi sekarang sudah oke banget,” lanjut Ivan.
Untuk diketahui dengan dukungan beasiswa Chevening dari Pemerintah Inggris dan beasiswa Mansion House dari Lord Mayor of London, Ivan mendapatkan gelar MSc in Law and Finance dengan predikat cum laude dari Queen Mary University of London pada tahun 2014, setelah menyelesaikan disertasinya mengenai equity crowdfunding dan pengaturannya di Indonesia.
Ivan juga mempunyai gelar sarjana hukum dari Universitas Indonesia, dan aktif menjadi dosen tamu di SBM Institut Teknologi Bandung dimana ia mengajar kuliah legal aspects of leveraged finance dan legal aspects of project finance kepada mahasiswa MBA.
“Kalau saya memotivasi anak muda yang mau usaha, jangan takut. Cari peluang yang kamu kuasain dan kerjakan. Awalnya kecil dulu kalau oke lanjut terus. Tidak usah takut ambil kesepatan untuk usaha. Kalau awal-awal belum ada modal, maka kerja dulu. Saya juga dulu kerja kumpulin modal baru bikin usaha,” tutup pria berdarah Batak ini.
Bagi masyarakat yang ingin tahu bagaimana cara membuat startup dan pendanaannya, ikuti pemaparan Ivan Tambunan dalam Fintech Days 2018 yang berlangsung pada 8 Agustus pukul 13.30 – 16.00 Wita atau kunjungi langsung booth Akseleran Fintech Days di Four Points By Sheraton Manado.
(Finda Muhtar)
Baca juga:
- Mengenal IVAN TAMBUNAN, CEO & Co-Founder Akseleran
- Fintech Day 2018 Dibuka, OJK Sosialisasi Alternatif Sumber Pendanaan Baru Bagi Sektor Usaha
- Akseleran Solusi Permodalan UKM dan Investasi Masyarakat Sulut
- Fintech Days Hadir di Manado! OJK Ajak Anak Muda Belajar Usaha Startup
- OJK Fintech Days akan Hadir di Manado