Jakarta, BeritaManado.com – Desa merupakan kunci kemajuan daerah dan penentu kemajuan sebuah bangsa.
Olehnya, pemerintah daerah harus prioritaskan pembangunan desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, aktivitas pembangunan daerah, harus berdampak langsung pada desa, berimplikasi pada peningkatan kualitas hidup warga desa.
“Jangan hanya puas dengan data-data makro ekonomi yang telah dicapai, tapi mengabaikan sisi pemerataan hasil pembangunan,” kata Gus Menteri, sapaan akrabnya, Selasa (1/12/2020).
Pertumbuhan ekonomi yang spektakuler akan sia-sia jika hanya dinikmati oleh segelintir orang.
Tak bermakna memupuk investasi, tapi tak sampai ke desa.
“Saya mengajak untuk menjadikan desa sebagai arus utama dalam perencanaan pembangunan daerah. Kita curahkan energi yang ada untuk membantu akselerasi desa mencapai SDGs Desa,” kata Doktor Honoris Causa dari UNY.
Menurutnya, dengan SDGs Desa, pembangunan desa baik yang dilakukan oleh pemerintah desa, maupun intervensi yang dilakukan Supra Desa akan lebih terfokus dan memiliki arah, sasaran dan target yang jelas sesuai dengan kondisi riil desa.
Selain itu, pengarusutamaan pembangunan desa dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, akan berkontribusi sebesar 74 persen terhadap pembangunan nasional.
Hal itu disebabkan dari aspek kewilayahan, setidaknya ada 91 persen wilayah Indonesia merupakan wilayah perdesaan, dan ada 11 tujuan pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan kewilayahan desa.
Kemudian, dari aspek kependudukan, 43 persen penduduk Indonesia ada di desa, dan ada 6 tujuan pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan warga desa.
“Masa depan Indonesia bergantung pada masa depan desa-desa di seluruh Indonesia. Kalau menginginkan Indonesia berdaulat, maju, adil dan makmur, maka harus dimulai dari desa. Desa masa depan Indonesia,” tutup Gus Menteri.
(***/Rds)