BeritaManado.com — Bulan Ramadan
tampaknya memiliki ingatan tersendiri bagi tiap orang.
Dalam hal ini, sebuah akun Facebook mengunggah memori Ramadan mantan Presiden RI Keempat KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bersama Mantan Presiden Kedua RI, Soeharto.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, pada akun laman Facebook, KH. Abdurrahman Wahid yang merupakan akun pengagum Gus Dur itu mengunggah foto kebersamaan Gus Dur bersama Soeharto.
Dalam foto tersebut, terlihat keduanya tersenyum di mana Soeharto tersenyum lebar sambil menggandeng tangan Gus Dur.
Ternyata ada cerita unik di balik foto tersebut.
“Satu hari, Pak Harto mengundang Gus Dur untuk buka bersama di Cendana. Ia mengajak Gus Dur untuk sekalian tarawih,” tulis akun tersebut.
Namun karena ada agenda, Gus Dur pamit dan meninggalkan seorang kiai untuk menjadi imam tarawih.
Sebelum meninggalkan Cendana dan memasrahkan imam tarawih, Gus Dur menanyakan pada Soeharto soal tarawih cara NU lama atau NU baru.
“Apa bedanya?” tanya Seoharto.
“NU lama salat tarawihnya 20 rakaat,” jelas Gus Dur.
Menjawab hal tersebut, Soeharto menyatakan bahwa ia tak masalah dengan jumlah tersebut dan masih kuat.
“Kalau NU baru seperti apa?” tanya Soeharto.
“Diskon 60 persen, jadi 8 rakaat,” jawab Gus Dur.
Ketika tahu jumlah rakaat salat tarawih cara NU baru, Soeharto pun mengubah pilihannya.
“Wah ya sudah, saya pakai NU baru saja. Punggung saya sakit,” jawab Soeharto.
Cerita kedua mantan presiden tersebut tentu mendapatan berbagai respons dari warganet.
“Kedua pemimpin yang tegas, cerdas, tetapi tetap sabar serta ikhlas di kala rakyat menghendaki keduanya untuk turun,” komentar warganet.
“Untuk pak Harto dan Gus Dur semoga bahagia di alam sana,” imbuh warganet lain.
“Gusdurian sejati pasti tahu dan bisa menilai,” tulis warganet di kolom komentar.
“Hanya Gusdur yang membuat para pelajar senang saat ramadan,” timpal lainnya.
Meski ada dua cara jumlah rakaat tarawih, akun tersebut menyebutkan bahwa keduanya sama-sama benar.
“Versi mana saja ada tuntunannya. Ikuti petunjuk guru masing-masing dengan tetap menghormati pendapat yang berbeda ya,” ungkap laman Facebook tersebut.
(Alfrits Semen)