Manado, BeritaManado.com — Pernyataan KSPI, FSPMI bahkan sampai pada rencana pembuatan mosi tidak percaya terhadap Melky Pangemanan mendapat tanggapan dari mahasiswa yang juga menyaksikan kejadian di ruang rapat Komisi IV beberapa waktu lalu.
Andre Pua, seorang mahasiswa mengaku bahwa, perjuangan Melky Pangemanan saat itu adalah berusaha membawa perwakilan mahasiswa untuk mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV, Disnaker dan perwakilan buruh, hanya saja tidak diizinkan masuk.
“Saya menghargai anggota DPRD Melky Jakhin Pangemanan yang menerima aksi mahasiswa,”ungkap Andre Jumat (17/03/2023).
Lanjut Andrei, dari 45 anggota dewan hanya Melky Pangemanan sendiri yang menerima aksi unjuk rasa mahasiswa yang selanjutnya Melky berhasil negosiasi dengan mahasiswa agar hanya keterwakilan saja yang masuk di dalam ruangan untuk menyampaikan aspirasi dan berdiskusi.
“Saya melihat bagaimana perjuangan Melky sampai akhirnya sempat ricuh di dalam ruangan, dan sangat wajar Melky marah dan emosi saat itu sebab perwakilan mahasiswa tidak diizinkan masuk oleh Pimpinan Komisi IV, dan pihak Disnaker juga turut meminta agar diagendakan nanti pertemuan dengan mahasiswa, begitu juga perwakilan buruh tidak berpihak ke mahasiswa malah berdebat dengan Melky padahal perjuangan mahasiswa itu sama,” Kata Andre.
Terpisah, Melky saat dikonfirmasi awak media mengaku tidak terbiasa memelihara kesantunan palsu.
“Saya tidak terbiasa memelihara kesantunan palsu, dan camkan itu!,” tegas Melky.
Menurut Melky, dirinya tegak berdiri memperjuangkan aspirasi mahasiswa, oleh karena itu dia berusaha untuk memfasilitasi pertemuan dengan Komisi IV.
“Apa urusan saya dengan KSPI? Suruh mereka itu untuk berjuang dengan benar tanpa harus menyepelekan perjuangan mahasiswa, dan saya lebih percaya gerakan dan perjuangan mahasiswa daripada KSPI,” Terang Melky.
(Erdysep Dirangga)