Tondano, BeritaManado.com — Ruang batin seorang remaja yang mengalami kehampaan berpotensi menjadi media yang baik bagi berkembangnya benih kebaikan maupun kekerasan.
Dari pengalaman sebagai Assesor Rehabilitasi Narkoba dan Penanganan Kasus Korban Kekerasan Perempuan dan Anak, Meifa Warokka STh STr Keb menuturkan bahwa ada indikasi kehampaan ruang batin para remaja yang terlibat perkelahian, baik sebagai korban maupun pelaku.
Mirisnya, Meifa Warokka mengungkapkan bahwa kekosongan ruang batin itu terisi oleh pengaruh yang tidak baik, sehingga membentuk karakter remaja yang dapat merugikan diri sendri dan orang lain.
Terkait kasus perkelahian remaja tanggal 1 Desember 2021 di kompleks pekuburan Wawalintouwan Kecamatan Tondano Barat yang melibatkan pelaku berinisial I usia 13 tahun dengan korban inisial m usia 14 tahun, Meifa Warokka mengatakan bahwa sudah dilakukan penanganan.
“Saya telah melakukan tindakan medis terhadap korban dengan memberikan perawatan di Klinik Ramah Anak Kelurahan Watulambot Kecamatan Tondano Barat. Yang dilakukan adalah menyiapkan segala kebutuhan rawat inap, seperti makanan hingga peralatan mandi,” katanya.
Tidak hanya itu, mereka yang menjadi korban juga mendapatkan edukasi tentang bagaimana mempraktekkan etika yang baik dalam bermedia sosial, pergaulans ehat, pola hidup bersih dan sehat, narkoba, penyimpangan seksual dan motivasi internal.
Menyadari bahwa penanganan hal tersebut akan sangat efektif jika dilakukan dengan pihak terkait, Meifa Warokka pun memberikan kesempatan kepada korban untuk mengikuti konseling dengan petugas kesehatan lainnya, tokoh agama (pendeta) maupun dari pihak TNI/Polri.
Upaya yang sama juga dilakukan hingga ke institusi pendidikan dimana korban dan pelaku bersekolah dengan pembinaan yang langsung dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa, pihak sekolah, TNI/Polri.
“Untuk penanganan selanjunya, para pelaku diserahkan kepada orangtua masing-masing. Demikian juga dengan penanganan selanjutnya korban, dilakukans ecara mandiri oleh keluarga sambil tetap berkoordinasi dengan Klinik Ramah Anak,” jelasnya.
(Frangki Wullur)