Gorontalo, BeritaManado.com — Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito SE MM memeriksa kesiapan Batalyon Infanteri (Yonif) 715 dalam rangka penugasan operasi pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-RDTL yang bertempat di Mayonif 715/Motuliato, Kolonino Gorontalo, Selasa (19/12/2017) kemarin.
Kepada para prajurit, Mayjen TNI Ganip Warsito mengatakan, gelar kesiapan pasukan merupakan salah satu upaya Komando untuk mengecek dan memastikan sejauh mana kesiapan Satgas Yonif 715/Motuliato untuk menjalankan tugas negara, yakni menjaga dan mengamankan perbatasan darat Indonesia – Timor Leste di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Perbatasan darat Indonesia – Timor Leste merupakan salah satu titik rawan yang harus dikontrol dengan sebaik-baiknya guna menjaga martabat dan harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan cinta damai,” ujar Ganip.
Lebih lanjut dikatakan, banyak warga Timor, baik yang warga negara Indonesia dan tinggal di bagian Timur Pulau Timor maupun yang berkewarganegaraan Timor Leste di bagian Barat Pulau Timor, yang masih merasa bahwa mereka adalah satu keluarga, satu suku bangsa, namun terpaksa berbeda kewarganegaraan.
“Hal ini tentunya mengundang berbagai kerawanan yang mungkin tidak disadari oleh mereka, baik yang berkaitan dengan bidang pertahanan, hukum, ekonomi maupun keamanan,” tambahnya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka Ganip mengingatkan para prajurit untuk menaruh perhatian khusus pada kemungkinan terjadinya penyelundupan senjata api, narkoba, pelintas batas ilegal, illegal logging dan pemindahan patok batas negara serta mereka yang mempunyai agenda tertentu yang mungkin dapat mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri Indonesia.
“Saya sungguh berharap bahwa kalian, para prajurit Motuliato, dapat menjalankan tugas ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Tunjukkan bahwa kalian adalah Prajurit Kodam XIII/Merdeka yang dapat diandalkan untuk menjalankan tugas negara dengan penuh semangat dan dilandasi sikap disiplin yang tinggi,” tegasnya.
(***/srisurya)