Jakarta, BeritaManado.com – Senator Maya Rumantir mungkin menjadi satu-satunya tokoh perempuan Indonesia yang memiliki kesempatan istimewa bertemu dengan dua tokoh dunia yang kini telah menjadi orang kudus (Santo dan Santa).
Informasi yang dirangkun BeritaManado.com, Selasa (30/1/2024) dari catatan pribadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Dapil Sulut ini, Maya Rumantir tercatat tiga kali bertemu Paus Yohanes Paulus II (kini Santo Yohanes Paulus II) dan Mother Theresa dari Kalkuta (Santa Theresa Kalkuta).
Disebutkan Maya Rumantir, tiga momen pertemuan dengan Paus Yohanes Paulus II terjadi pada tahun 1992, 1995 dan 2002, sedangkan dengan Mother Theresa Kalkuta pada tahun 1996 silam.
“Bertemu dengan Paus Yohanes Paulus II kala itu bukan sesuatu yang mudah. Sebagai seorang pejabat tertinggi Gereja Katolik tentu memiliki proses yang tidak singkat untuk mempersiapkannya. Namun berkat pertolongan Tuhan, saya bisa melalui prosesnya dan bisa bertemu Paus Yohanes Paulus II yang kini telah menjadi orang kudus,” cerita Maya Rumantir.
Demikian juga saat bertemu dengan Mother Theresa di tahun 1996 silam, dimana Maya Rumantir berhasil bertatap muka langsung setelah melalui proses yang tidak mudah.
“Yang jelas tiga kali pertemuan dengan Paus Yohanes Paulus II di tahun 1992, 1995, 2002 serta Mother Theresa tahun 1996 itu menjadi pengalaman tak terlupakan. Apalagi saat ini, dua tokoh yang jadi panutan dunia ini oleh Gereja Katolik digelari orang kudus,” ungkap Maya Rumantir.
Pada tahun-tahun tersebut, Maya Rumantir aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan dan menjadi inspirasi dalam mengkampanyekan persaudaraan dan perdamaian di berbagai daerah di Indonesia.
“Keempat momen spesial itu juga terus memotivasi saya hingga saat ini dalam menjalankan misi persaudaraan dan perdamaian, juga termasuk saat bertugas sebagai wakil daerah Sulawesi Utara di DPD RI. Kesempatan tersebut juga mengandung suatu nilai bahwa dalam melakukan hal-hal baik kita membutuhkan inspirasi dari Tuhan melalui orang lain dalam hal ini Santo Yohanes Paulus II dan Santa Theresa Kalkuta,” kata Maya Rumantir.
(Frangki Wullur)