Jakarta, BeritaManado.com — DR Maya Rumantir MA PhD adalah salah satu tokoh perempuan Indonesia yang tidak pernah lalai dalam memperhatikan hal-hal yang berkaitan langsung dengan generasi muda, nasionalisme dan kebangsaan.
Meski kesibukan sebagai pejabat negara Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, ternyata tak membuat Senator Maya Rumantir melupakan untuk terus menyumbangkan pemikiran-pemikiran sebagai motivasi kepada generasi muda bangsa Indonesia untuk memelihara nasionalisme dan kebangsaan.
Melaksanakan agenda Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dirasakan seperti tidak cukup, karena itu, Anggota Komite IV DPD RI ini minimal satu bulan sekali menyisihkan waktu untuk memberikan pemikiran-pemikiran yang dimaksud dengan implementasi yang berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisi.
Dikatakannya, bahwa bangsa Indonesia saat ini banyak mengalami tantangan, terutama bagi generasi muda yang sangat rentan terpapar paham radikal dan intoleran, belum lagi terjerumus dalam lingkaran setan seperti narkoba, pergaulan bebas dan lain sebagainya.
“Itu semua adalah bentuk penjajahan terhadap eksistensi generasi muda bangsa Indonesia dan bukan tidak mungkin tahun-tahun kedepan akan semakin berat. Maka dari itu, diperlukan upaya bersama untuk membentengi anak-anak kita dengan memberikan pendampingan, untuk memelihara kualitas moral, rasa nasionalisme dan kebangsaan,” ungkapnya, Rabu (14/6/2023).
Bagi Senator Maya Rumantir yang sepanjang kiprahnya sejak usia remaja sudah melekat erat dengan hal-hal yang berhubungan langsung dengan dunia kemanusiaan, sosial, kebangsaan dan nasionalisme, itu semua dilakukan untuk turut memperjuangkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Dalam hal ini kita butuh fondasi yang kuat sebagai tempat pijakan pikar-pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1946, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Dalam hal ini, generasi muda menjadi batu sendi yang dapat membentuk fondasi bagi eksistensi bangsa Indonesia,” ujarnya.
Disamping itu, dibutuhkan keselarasan aspek jasmani dan rohani yang harus berjalan seiring, demi keseimbangan pembangunan karakter manusia Indonesia yang kuat dan dapat diandalkan di segala bidang pembangunan.
Semangat nasionalisme dan kebangsaan tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, kampus, tempat kerja, keluarga dan masyarakat.
“Empat pilar kebangsaan itu adalah karunia dari Tuhan yang harus terus dijaga dan dipelihara dengan berbagai cara yang positif. Tugas kami sebagai wakil rakyat tidaklah cukup. Dibutuhkan keseriusan pemerintah, orangtua, guru dan siapa saja untuk saling mengingatkan anak-anak kita tentang hal tersebut,” tandasnya.
Maya Rumantir pun berharap suatu saat kelak, Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dunia internasional dan dapat memberikan pengaruh besar bagi negara-negara lain dalam upaya menciptakan stabilitas keamanan dan perdamaian dunia.
(Frangki Wullur)