MANADO – Kekerasan dan pelanggaran HAM yang sering terjadi di Papua yang diduga dilakukan oknum-oknum TNI membuat kemarahan besar bagi masyarakat Papua, tidak hanya yang tinggal di Papua, namun juga warga Pulau Cendrawasih yang tinggal di luar Papua.
Lihat saja, yang terjadi Senin (14/11) siang tadi. Ratusan warga yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Pelajar dan Masyarakat Papua di Sulawesi Utara, melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRD Sulut. Aksi menuntut Presiden SBY untuk pengungkapan berbagai kasus pembunuhan dan pelanggaran HAM berat yang terjadi di Papua selama ini, serta penyelesaian masalah Papua melalui Referendum Ulang diterima Ketua DPRD Sulut Meiva Lintang dan Benny Rhamdani.
“Kami mengutuk keras segala tindakan pembunuhan, penangkapan sewenang-wenang dan pelanggaran HAM di negeri Papua. Sebab perjuangan bangsa Papua adalah menegakan hak kedaulatan politik dan Hak Asasi Manusia,” teriak Hiskia Meage, salah-satu pimpinan aksi diiringi teriakan-teriakan khas Papua.
Pendemo melalui perwakilan beberapa organisasi pelajar dan masyarakat Papua serta organisasi mahasiswa seperti MIIPA, KNPB, Sayap Cendrawasih, AMPTPI serta LMND menyerahkan surat pernyataan sikap kepada DPRD Sulut untuk diteruskan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Meiva Lintang dan Benny Rhamdani kepada para pendemo menyatakan dukungan mereka atas tuntutan masyarakat Papua. “Kami dari DPRD Sulut sangat mendukung sikap politik saudara-saudara. Bangsa Papua merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI, oleh sebab itu segala permasalahan rakyat Papua wajib mendapat perhatian serius pemerintah pusat,” tukas Meiva. (jry)