Amurang – Pencanangan Agro Ekowisata oleh Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE di bukit Sasayaban Amurang mendapat apresiasi dari masyarakat. Termasuk penanaman pohon Gaharu.
“Kami salut dengan kerja ibu Bupati Paruntu dan Wakil Bupati yang memiliki pandangan jauh ke depan untuk mensejahterakan masyarakat. Salah satunya dengan menjadikan bukit Sasayaban sebagai lokasi Agro Ekowisata pastinya akan lebih banyak wisatawan datang ke Minsel,” ujar Benjamin Mamoto, SPd pada beritamanado.com.
Menurut Mamoto apa yang dilakukan oleh Bupati dan Wakil bersama segenap jajarannya perlu mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
Senada dengan Benjamin, pemerhati Lingkungan Karel Lakoy pada kesempatan terpisah mengajak masyarakat untuk melihat apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini dengan berpikir positif.
“Pastinya apa yang dilakukan oleh pemerintah sudah melalui berbagai kajian sehingga pembangunan bisa berjalan sampai saat ini. Berpikir positif dalam menilai upaya pemerintah membangun Minsel disegala sektor sangat penting. Salah satunya dengan meluaskan pemerintah saat ini mengembangkan penanaman pohon Gaharu yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi bagi masyarakat nanti,” jelas Lakoy.
Program penanaman pohon Gaharu yang merupakan terobosan Bupati Paruntu, dimaksudkan agar masyarakat Minsel, belajar berinvestasi melalui Pohon Gaharu.
“Masa panen Pohon Gaharu, melalui rekayasa teknologi mikroba pembentuk Gaharu sudah bisa ditargetkan 10 Tahun sudah bisa dipanen,Jika diasumsikan setiap pohon menghasilkan 10-15 kilo Gaharu, dengan harga per-kilonya bisa mencapai 15-17 juta rupiah, belum termasuk batang pohonnya yang dapat digunakan sebagai dupa, bisa menghasilkan 40 juta rupiah. Jadi dalam waktu 10 Tahun, Pohon Gaharu ini minimal bisa menghasilkan Rp50 juta per pohon,” jelas Kadis Kehutanan Frans Tilaar pada beritamanado.com (Isak Mamoto)
Amurang – Pencanangan Agro Ekowisata oleh Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE di bukit Sasayaban Amurang mendapat apresiasi dari masyarakat. Termasuk penanaman pohon Gaharu.
“Kami salut dengan kerja ibu Bupati Paruntu dan Wakil Bupati yang memiliki pandangan jauh ke depan untuk mensejahterakan masyarakat. Salah satunya dengan menjadikan bukit Sasayaban sebagai lokasi Agro Ekowisata pastinya akan lebih banyak wisatawan datang ke Minsel,” ujar Benjamin Mamoto, SPd pada beritamanado.com.
Menurut Mamoto apa yang dilakukan oleh Bupati dan Wakil bersama segenap jajarannya perlu mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
Senada dengan Benjamin, pemerhati Lingkungan Karel Lakoy pada kesempatan terpisah mengajak masyarakat untuk melihat apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini dengan berpikir positif.
“Pastinya apa yang dilakukan oleh pemerintah sudah melalui berbagai kajian sehingga pembangunan bisa berjalan sampai saat ini. Berpikir positif dalam menilai upaya pemerintah membangun Minsel disegala sektor sangat penting. Salah satunya dengan meluaskan pemerintah saat ini mengembangkan penanaman pohon Gaharu yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi bagi masyarakat nanti,” jelas Lakoy.
Program penanaman pohon Gaharu yang merupakan terobosan Bupati Paruntu, dimaksudkan agar masyarakat Minsel, belajar berinvestasi melalui Pohon Gaharu.
“Masa panen Pohon Gaharu, melalui rekayasa teknologi mikroba pembentuk Gaharu sudah bisa ditargetkan 10 Tahun sudah bisa dipanen,Jika diasumsikan setiap pohon menghasilkan 10-15 kilo Gaharu, dengan harga per-kilonya bisa mencapai 15-17 juta rupiah, belum termasuk batang pohonnya yang dapat digunakan sebagai dupa, bisa menghasilkan 40 juta rupiah. Jadi dalam waktu 10 Tahun, Pohon Gaharu ini minimal bisa menghasilkan Rp50 juta per pohon,” jelas Kadis Kehutanan Frans Tilaar pada beritamanado.com (Isak Mamoto)