Manado – Ketua KMPA Tunas Hijau, Maria Taramen menuding bahwa, pelaksanaan World Coral Reef Conference (WCRC) yang pelenggaraannya di Kota Manado hanyalah ajang pencitraan untuk pemerintah Indonesia pada umumnya dan Sulawesi Utara khususnya.
Aktivis peduli lingkungan ini pun menegaskan bahwa di saat negara ini terkenal sebagai inisiator penyelamatan terumbu karang di dunia dan Sulawesi Utara menjadi tuan rumah dari ajang ini, di saat bersamaan penghancuran besar-besaran terumbu karang oleh perusahaan tambang ilegal justru terjadi di Pulau Bangka.
Ditambahkannya, ketika WCRC digelar, pemandangan miris dan menyedihkan terlihat di Pulau Bangka dengan adanya penimbunan pantai yang menyebabkan ikut rusaknya terumbu karang dan habitat spesies-spesies ikan langka. Yang anehnya, penimbunan ini di kawal ketat oleh aparat keamanan Brimobda Sulut dan dari pemerintah Minahasa Utara yang di wakili oleh Camat Likupang timur.
“Saya menyesal mempunyai pemerintah yang isinya manusia-manusia munafik tak punya hati dan memiliki aparat negara yang menjadi penjaga perusahaan tambang bukan menjadi penegak hukum yang sebenarnya, memalukan,” sesal Taramen. (leriandokambey)