Manado, BeritaManado.com – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kekuatan keberagamaan dan keragaman merupakan modal dalam melawan berbagai cobaan, termasuk melawan pandemi Covid-19 saat ini.
Selain doa, Yaqut Cholil Qoumas yang juga akrab disapa Gus Yaqut ini menyampaikan, ikhtiar dengan menaati protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, terbukti mampu menekan laju penyebaran virus Covid-19 belakangan ini.
“Selain doa, upaya atau ikhtiar menghindar dari wabah diajarkan semua agama, misalnya dengan menerapkan prokes 5M dalam aktivitas keseharian. Kebersamaan antarumat beragama dalam melawan pandemi dengan kampanye menaati prokes menjadi kekuatan dan modal besar memenangkan perang melawan pandemi Covid-19,” ujar Gus Yaqut.
Hal tersebut disampaikan Menteri Agama saat menghadiri kampanye 5 juta masker oleh Aice Group, Kantor Staf Presiden (KSP) dan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) di Kota Manado, Sulawesi Utara, Minggu (4/3/2021) di Hotel Aryaduta Manado.
Menag mengatakan, di momen Paskah ini umat beragama makin menyadari bahwa pandemi Covid-19 adalah cobaan bagi umat manusia.
“Pandemi ini adalah ujian bagi seluruh umat beragama untuk bersama melawan pandemi dengan segala ikhtiar menghindarkan diri dari virus bagi diri sendiri dan orang lain,” kata Gus Yaqut.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengapresiasi gerakan pentahelix yang diiniasi GP Ansor dan Aice Group.
Menurutnya, pembagian masker medis untuk masyarakat sebagai upaya menghindarkan risiko penularan Covid-19 adalah salam kasih dalam semangat Kristus di momen Paskah ini.
“Makna Paskah yang sejati adalah bagaimana kita dapat memperjuangkan, merawat dan menjaga kehidupan kita dalam damai. Komitmen menjaga kehidupan dari ancaman virus berbahaya ini adalah makna umat atas kebangkitan dan harapan kita saat ini. Apresiasi tinggi kami di Sulawesi Utara untuk misi kemanusiaan yang dijalankan GP Ansor, Aice Group dan KSP. Semoga pandemi segera usai dan makin damai dan sejahtera di bumi,” ucap Olly Dondokambey.
Senada dengan Menag Yaqut, Olly juga menilai sudah saatnya semua pimpinan dan umat beragama bergerak sinergis dalam mengedukasi dan mencontohkan masyarakat untuk selalu disiplin mengenakan masker dan menjalankan protokol kesehatan.
Menurutnya, gerakan pentahelix yang bermodalkan dukungan lima pilar masyarakat dari pemerintahan, sektor swasta, lingkungan akademik, media massa, serta tokoh dan organisasi masyarakat akar rumput akan membuat kesadaran masyarakat untuk menekan penularan di lingkungannya lebih mudah muncul.
Seperti diketahui, kick-off kegiatan yang membagikan 150 ribu masker kepada organisasi keagamaan, gereja, petugas kebersihan, petugas pemakaman, pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan elemen masyarakat kelas bawah lainnya di Sulawesi Utara ini adalah bagian dari kampanye dan distribusi 5 juta masker medis di 20 kota Indonesia.
Kegiatan ini telah berlangsung sejak akhir tahun lalu hingga bulan April ini dan Manado menjadi kota terakhir yang disambangi misi kemanusiaan ini.
Sebelumnya, GP Ansor, KSP dan produsen es krim Aice mendistribusikan lebih dari empat juta masker medis di Jakarta, Bogor, Cirebon, Bandung, Rembang, Semarang, Batang, Surabaya, Ambon, Palembang, Medan, Batam, Yogyakarta, Malang, Lumajang, Denpasar, Makassar, Lampung dan terakhir di Banjarmasin.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Sulawesi Utara Yusra Alhabsy menjelaskan, kegiatan distribusi masker medis SHIELD-Aice yang dijalankan lembaganya adalah agenda kegiatan Pengurus Pusat bersama dengan berbagai elemen anak bangsa dalam koalisi pentahelix baik di tingkat nasional maupun di daerah.
Yusra menilai kerjasama banyak pihak ini adalah kunci penting pencegahan perburukan pandemi di masa krusial pandemi.
Menurutnya, momen Paskah saat ini dan aktivitas puasa serta Idul Fitri yang akan datang menjadi ujian bagi umat muslim dan kristiani dalam menghindarkan diri dari perburukan pandemi.
“Gotong royong dan aksi nyata adalah kekuatan utama warga Sulut dan semua umat beragama dalam perang melawan virus berbahaya yang tidak kasat mata ini. Mulai aktifnya berbagai kegiatan pendidikan serta momen keagamaan menjadi perhatian kita bersama. Ansor bersama dengan elemen pemuda semua agama dan masyarakat akan membagikan 150 ribu masker medis Shield ini ke masyarakat bawah yang paling rentan penularan,” jelas Yusra.
(***/srisurya)